Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita CiamisBermaksud Peroleh Status PNS, Yatno Petugas Kebersihan Malah Terbelit Hutang

Bermaksud Peroleh Status PNS, Yatno Petugas Kebersihan Malah Terbelit Hutang

Ciamis, (harapanrakyat.com),- Menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS akhir-akhir ini sepertinya banyak dicita-citakan oleh semua orang. Apalagi, di hampir semua pelosok Jawa Barat (Jabar), penerimaan CPNS mulai dilaksanakan. Kontan saja, hal itu menarik semua kalangan masyarakat dan membuat mereka berani beradu nasib, hanya demi kehidupan yang lebih layak.

Sama halnya dengan Yatno (45), petugas kebersihan yang sudah mengabdikan diri sejak tahun 1990 ini, ternyata mengharapkan dirinya bisa menjadi seorang yang berstatus PNS. Upaya pengajuan untuk mendapatkan kesempatan yang dielu-elukan oleh banyak pencari kerja pun dilakukannya.

Gayung bersambut, Yatno mendengar kabar bahwa para petugas kebersihan seperti dirinya akan dipromosikan menjadi PNS tahun ini. Bayangan mendapatkan penghasilan lebih, dengan status baru menjadi impian dia dan keluarga setiap harinya.

Hingga suatu ketika, kurang lebih beberapa minggu yang lalu, menurut cerita Yatno, dirinya dipanggil oleh unsur pimpinan di Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kab. Ciamis, untuk membicarakan perihal kenaikan pangkat bagi dirinya.

Pada pembicaraan tersebutlah, Yatno menceritakan, dirinya diminta untuk menyediakan sejumlah uang sekitar 6 juta, dengan dalih akan dipermudah untuk menjadi Petugas Kebersihan dengan status PNS.

Yatno pun ke sana-kemari mencari pinjaman sebisanya, untuk mendapatkan sejumlah uang yang dibutuhkan guna mempermudah dirinya dalam menggapai impian, seperti yang dijanjikan kepadanya.

Pada awalnya, Yatno hanya mendapatkan uang sebanyak Rp 1 juta, yang kemudian ia serahkan kepada salah seorang petugas keuangan di tempatnya dia bekerja. Namun, uang tersebut, menurut petugas yang didatangi Yatno, belum sepenuhnya mencukupi keperluan administrasi.

Kemudian Yatno diminta mencari dana kembali, kurang lebih hampir Rp 5 juta, untuk keperluan “ini itu”. Dia pun kembali mencari uang tersebut kepada kerabat dan mendapatkannya. Dari salah satu Bank, dia mendapat 2,5 juta, dan dari pinjaman kerabat dia memperoleh 2,5 juta.

Uang yang dia dapatkan, kembali ia berikan kepada petugas keuangan yang berada di tempatnya bekerja. Total uang yang diserahkan Yatno kepada pihak yang dipercaya akan mempromosikan dirinya jadi PNS, akhirnya mencapai 6 juta rupiah.

Namun belakangan, dia mengetahui, bahwa dirinya tidak mungkin mendapatkan kesempatan menjadi PNS. Alasannya, hingga saat ini belum sepenuhnya dia ketahui. Informasi tersebut dia dapatkan langsung dari pihak Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kab. Ciamis.

Perasaan dan impiannya menjadi terbalik, dia merasa dikecewakan karena janji unsur pimpinan tempatnya berkerja tersebut. Kepada HR, Yatno mengeluhkan penderitaan yang dialaminya itu.

Lebih jauh dia menceritakan, dia berani berhutang ke Bank dan kerabat, hanya untuk mencapai suatu hal yang dijanjikan kepadanya. Tapi kini, dirinya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa, hal itu karena dia merasa dirinya orang biasa, dan tergolong dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Yatno terpaksa, harus mengumpulkan sejumlah uang kembali, untuk membayar hutangnya kepada pihak Bank dan kerabat. Dia mengaku pasrah dengan apa yang dialaminya kini. Dia berjanji akan kembali bekerja seperti sedia kala, menjadi petugas kebersihan, yang bekerja seolah siang-malam, tanpa status PNS, dan dengan gaji Rp. 600 ribu.

Ayah dari dua anak tersebut, harus banting-tulang memenuhi kewajiban dan kebutuhan sehari-hari keluarganya. Dan menyisakan sejumlah uang, untuk membayar sesuatu hal yang dia impikan dan tidak pernah dia rasakan.

Kepala Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kab. Ciamis, H. Yonni, ketika dikonfirmasi oleh HR, Selasa (2/11) sedang berada di luar kota (Bandung), dan saat dihubungi via telepon selulernya, yang bersangkutan belum memberikan keterangan/ jawaban apapun. (dn)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Buruh di Kota Banjar Desak Perusahaan Terapkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

harapanrakyat.com,- Buruh di Kota Banjar, Jawa Barat, mendesak pengusaha untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha juga harus menerapkan jaminan kehilangan...
Aksi May Day

Aksi May Day di Garut Menyedihkan, Buruh Korban PHK Perusahaan Pailit Belum Terima Upah Terakhir

harapanrakyat.com,- Ratusan buruh korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) PT Danbi Internasional di Garut, Jawa Barat, menggelar aksi May Day atau hari buruh internasional, Kamis...
Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan sangat terkenal. Batik Hokokai ini memiliki sejarah di baliknya. Kini batik tersebut menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting. Sebagai...
Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Banjar, Jawa Barat, kali ini berbeda. Biasanya peringatan ini identik dengan aksi unjuk rasa,...
Gerobak PKL di Langensari Kota Banjar Ludes Terbakar, Diduga Akibat Selang Kompor Gas Bocor

Gerobak PKL di Langensari Kota Banjar Ludes Terbakar, Diduga Akibat Selang Kompor Gas Bocor

harapanrakyat.com,- Sebuah gerobak milik pedagang kaki lima di samping Puskesmas Langensari 2, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, ludes terbakar. Peristiwa itu pun membuat...
People Nearby Telegram Hilang, Ini Alasannya

People Nearby Telegram Hilang, Ini Alasannya

People Nearby Telegram hilang atau telah dihapus oleh pihak aplikasi sendiri untuk meningkatkan moderasi konten. Selain itu, juga untuk melindungi privasi pengguna serta mencegah...