Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita CiamisPemkab Ciamis Kurang Perhatian Pada Kesenian Ronggeng Gunung

Pemkab Ciamis Kurang Perhatian Pada Kesenian Ronggeng Gunung

News, (harapanrakyat.com),- Ronggeng Gunung Ciamis telah lama ditetapkan sebagai aset budaya oleh Provinsi Jawa Barat, terbukti pada akhir tahun 2009, Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan senilai Rp. 200 juta untuk pendirian sanggar ronggeng gunung, guna melestarikan budaya seni ronggeng tertua di Indonesia itu.

Sanggar ronggeng gunung didirikan oleh Pemprov Jabar bukan tanpa alasan, tetapi tentunya berkat ketelatenan, keseriusan serta dedikasi Nyi Raspi, selaku pengelola sanggar ronggeng gunung untuk pelestarian kesenian itu sendiri.

Namun sayangnya, hingga kini perhatian Pemkab Ciamis kepada pelestarian ronggeng gunung masih belum maksimal, padahal kesenian itu selalu membawa nama Kab Ciamis dalam setiap pementasan di daerah mana pun.

Terakhir, sanggar tersebut diundang untuk mengisi acara di Jakarta pada tanggal 23 Juni 2010 pada acara €œngenteng kalembur€œ. Dalam acara tersebut, budaya dari berbagai daerah di Indonesia ditampilkan

“Saya sempat iri ketika bercerita dengan para seniman dari daerah lain terkait perhatian pemerintah di daerahnya yang cukup bagus terhadap pelestarian seni budaya, ko beda ya dengan saya,” ungkapnya sambil tersenyum.

Kini, pembangunan sanggar belum sepenuhnya selesai, ia ingin memagar area di sekitar sanggar tersebut. Kemudian ia pun ingin memperbaiki akses jalan menuju sanggar sekitar 200 meter yang sekarang rusak.

Selain itu, beberapa peralatan musik dan busana, juga pernak pernik sanggar masih serba kekurangan.

Ditemui di kediamannya yang sederhana, di Desa Ciulu Kecamatan Banjarsari, Nyi Raspi (begitu akrab disapa), menceritakan, dirinya telah melakoni sebagai peronggeng sejak tahun 1972.

Pada saat itu, ketika masih duduk di SD, salah seorang guru mengajarkan kesenian ronggeng gunung kepadanya. Karena mempunyai darah keturunan peronggeng, Nyi Raspi dengan mudah dapat mempelajari seni ronggeng gunung itu.

Alhasil tak kurang dari 10 hari dia telah menguasai kawih serta tarian ronggeng gunung. Memang, awalnya ia tidak menduga akan seperti sekarang, dulunya ia hanya mengisi hiburan dari kampung ke kampung saja, pada acara hajatan tertentu. Namun karena kecintaannya terhadap seni ronggeng gunung, ternyata tuhan berkehendak lain.

Menurut sumber sejarah yang Nyi Raspi dengar, kesenian ronggeng gunung berkaitan erat dengan kisah Dewi Samboja. Dewi Samboja ini adalah puteri ke-38 dari Prabu Siliwangi yang bersuamikan Angkalarang.

Konon, suatu saat suami sang Dewi yaitu Angkalarang mati terbunuh oleh Kalasamudra (pemimpin bajak laut dari seberang lautan). Ketika itu, Dewi Samboja sangat bersedih hatinya, karena suami yang dicintainya telah meninggal dunia dan ia sangat marah kepada Kalasamudra yang belakang diketahui telah membunuh suaminya.

Untuk menghilangkan kesedihan dan sekaligus kemarahan puterinya atas kematian Angkalarang, maka ayahandanya, yaitu Prabu Siliwangi memberikan wangsit kepada Dewi Samboja.

Isi wangsit tersebut adalah bahwa untuk dapat membalas kematian Angkalarang dan membunuh Kalasamudra, Dewi Samboja harus menyamar sebagai Nini Bogem, yaitu sebagai seorang penari ronggeng kembang. Dan, berdasar wangsit itulah, Dewi Samboja kemudian mulai belajar menari ronggeng dan seni bela diri.

Singkat cerita, pergelaran ronggeng di tempat Kalasamudra pun terjadi. Dan, ini berarti kesempatan bagi Dewi Samboja untuk membalas kematian suaminya. Diceritakan, Dewi Samboja sempat menari bersama Kalasamudra. Dewi Samboja mewujudkan niatnya, sehingga perkelahian pun tidak dapat dihindari. Perkelahian itu baru berakhir ketika Dewi Samboja dapat membunuhnya.

Bila saja Pemkab Ciamis memperhatikan perkembangan kesenian Ronggeng Gunung secara serius, tak mustahil suatu saat nanti seni Ronggeng Gunung akan mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.

Seperti Tari Topeng Indramayu, senimannya mendapat penghargaan dari Pemerintah Pusat yang diberikan kepada seniman Tari Topeng Indramayu alm. Mimi Rasinah. (Amlus/dk)

Infinix XBook B15 Resmi Rilis, Desain Stylish dan Sertifikasi Militer

Infinix XBook B15 Resmi Rilis, Desain Stylish dan Sertifikasi Militer

Infinix XBook B15 akhirnya resmi rilis. Kehadiran XBook B15 ini menambah pilihan untuk para konsumen. Kabarnya laptop Infinix ini membawa banyak kelebihan dari segi...
Isu Strategis Arah Pembangunan

Isu Strategis Arah Pembangunan Kota Banjar 2025-2029, Apa Saja Poin Pokoknya?

harapanrakyat.com,- Sejumlah poin isu strategis yang akan menjadi arah pembangunan Kota Banjar, Jawa Barat, disampaikan Wali Kota Banjar, Sudarsono saat rapat paripurna DPRD Kota...
Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri

Pentas PAI di Kota Banjar Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri Pelajar

harapanrakyat.com,- Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mengasah kreativitas dan kepercayaan diri para pelajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN...
Latihan Pengendalian Massa

Polres Tasikmalaya Latihan Pengendalian Massa Unjuk Rasa Peringatan May Day 2025

harapanrakyat.com,- Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi potensi unjuk rasa menjelang Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, personel Polres Tasikmalaya Polda Jabar mengikuti latihan...
Pelatih Timnas Indonesia U-23

PSSI Tentukan Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 di Rapat Exco

Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa penentuan pelatih Timnas Indonesia U-23 akan diumumkan dalam Rapat Exco, bukan melalui kongres. Hal itu Yunus ungkapkan...
Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten

Polres Sumedang Bongkar Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten, 8 Pelaku dan 16 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, Polda Jabar, berhasil mengungkap komplotan curanmor lintas kabupaten yang kerap beraksi di wilayah perbatasan Sumedang-Indramayu. Sebanyak delapan...