Banjar, (harapanrakyat.com),- Lagi-lagi program yang diluncurkan pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ternyata tidak efektif dan terkesan hanya menghamburkan keuangan negara saja.
Salah satunya, pembuatan kolam pemancingan pada Program Padat Karya Produktif (PKP) yang diluncurkan Pemprov. Jawa Barat, melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Banjar.
Menurut Sule (40), warga Desa Sukamukti, menuturkan, awalanya memang usaha kolam pemancingan bisa menjanjikan, dan kolam tersebut akan dikelola oleh kelompok.
“Waktu membangun kolam ini saya juga ikut, bahkan saya termasuk anggota kelompok pengelolaan kolam pancing Desa Sukamukti. Namun, setelah kolam kebanjiran dan ikannya hilang, akhirnya usaha kelompok pun tidak berjalan,” tuturnya, Selasa (21/12).
Dia mengatakan, seharusnya sebelum menggulirkan bantuan, terlebih dahulu pemerintah memberikan pelatihan dan pengarahan kepada anggota kelompok. Selain itu, pemerintah juga perlu mengkaji dulu kondisi alam yang akan dibuat kolam.
Meski masyarakat sudah sedikit paham mengenai cara merawat ikan, tapi alangkah lebih baik jika ada pendampingan dari pihak pemerintah.
Lanjut Sule, sejak awal dirinya merasa bingung, karena kolam tersebut dibangun di lokasi rawan banjir dan merupakan tempat pertemuan aliran air dari Gunung Sangkur.
“Kekhawatiran kami memang benar terjadi, ikan habis semua terseret banjir. Saya kira tim dari pemerintah lebih paham,” ujar Sule.
Saat ini, lokasi kolam pancing milik Desa Sukamukti dan Batulawang dibiarkan terbengkalai tidak terawat, bahkan telah ditumbuhi rerumputan. Akses jalan menuju kolam pancing terputus di beberapa titik lantaran longsor.
Di lain pihak, Kabag. Tenaga Kerja Dinsosnaker Kota Banjar, Dra. Hj. Jubaedah, mengatakan, bahwa pemerintah telah berusaha seoptimal mungkin untuk membatu masyarakat.
“Saya kira jangan selalu dilihat yang jeleknya saja. Memang kita juga tidak bisa memungkiri jika dalam satu program tidak semua bisa berhasil,” katanya.
Lanjut Jubaedah, dalam setiap meluncurkan program pemeberdayaan masyarakat, pemerintah tentunya menyerap keinginan masyarakat, bukan hanya sekedar meluncurkan program.
“Kita juga kadang merasa heran, masyarakat yang menginginkan dan semua kelengkapan pendukung kami berikan, temasuk pendampingan. Namun, saya kira itu semua tergantung kepada masyarakat itu sendiri, karena tidak sedikit bantuan serupa di tempat lain bisa berhasil,” pungkasnya. (pjr)