Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ciamis kembali membuktikan sebagai sekolah unggulan di Kab. Ciamis. Betapa tidak, saat ini sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tersebut telah mempunyai 4 unit usaha yang murni dibiayai dari dana swadaya para guru.
Langkah itu dilakukan bukan semata sebagai tindak lanjut dari Intruksi Kemendiknas bahwa setiap sekolah harus mempunyai usaha ekonomi kreatif di lingkungan sekolah.
Namun langkah tersebut sebagai upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai kemandirian di lingkungan sekolah. Dan menciptakan kenyamanan, dengan konsep Wisata Sekolah.
Hal itu disampaikan Kepala SMPN 2 Ciamis, DR. Agus Try, kepada HR, Senin (17/1). Agus mengatakan, 4 unit usaha itu diantaranya Mini Distro, Terapi Ikan, Kantin dan stasiun Radio.
Agus menjelaskan, unit usaha yang didirikan olehnya itu berangkat dari peluang kebutuhan para rombongan yang kerap melakukan study banding ke sekolahnya. Menurutnya, permintaan para tamu yang ingin memiliki cinderamata, ditangkap sebagai peluang guru dan pegawai sekolah untuk membuat usaha ekonomi kreatif.
Salah satu ruangan yang ada di sekolah, disulap menjadi menjadi Mini Distro, yang menyediakan cinderamata, kaos, souvenir dan CD pengajaran-pembelajaran di SMPN 2 Ciamis.
Pihaknya juga menyediakan paket souvenir, sebagai kompensasi dari biaya study bunding yang dikeluarkan para rombongan. Dan untuk desain kaos yang dijajakan di Mini Distro merupakan karya dari para siswa.
Untuk terapi ikan, Agus mengaku, timbul dari usulan para siswa yang pernah mengunjungi terapi ikan di tempat lain. Usulan tersebut ternyata mendapat antusias dari wali siswa.
Masih menurut Agus, selain Mini Distro dan Terapi Ikan, Kantin serta Radio juga dikelolanya secara profesional. Untuk pengelolaan kantin, para guru melakukan patungan Rp 1.000 perorang, untuk pembuatan bubur kacang, pada hari jum`at, dan sisanya untuk penataan kantin.
âKalau pengelolaan Radio, kami memanfaatkan request pendengar. Dimana setiap satu lagu yang diputar dikenakan biaya Rp 700,â ungkapnya.
Tak pelak langkah tersebut menuai apresiasi dari Kementrian Pendidikan Nasional, pada Monitoring dan Evaluasi RSBI beberapa waktu lalu. Dan menyatakan SMPN 2 Ciamis meraih nilai A.
Agus menegaskan, bahwa unit usaha seklahnya tidak hanya berorientasi pada keuntungan. Namun dia menilai, semangat usaha, kemandirian dan kebersamaan perlu lebih ditingkatkan.
Selain itu, untuk tunjangan sertifikasi, setiap guru diwajibkan untuk menzakatkan 2,5 persen dari penghasilannya. Hal ini bertujuan untuk memotivasi dalam menanamkan nilai-nilai kebersamaan. (DK)