Untuk Pertahankan Penghargaan Adipura Ciamis Harus
Subagja Hamara
Pemkab Ciamis sudah membenahi sejumlah fasilitas umum dan fasilitas infrastruktur yang akan dijadikan penilaian Adipura yang dimana pelaksanaan penilaiannya akan dilakukan pada akhir bulan ini. Langkah tersebut merupakan upaya guna mempertahankan dan menambah gelar penghargaan Adipura yang sudah diraih selama empat kali, termasuk pada tahun kemarin.
Kepala Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kab. Ciamis, Drs. H. Yasmin Sambas, BE, MM, didampingi Kabid Kebersihan, Drs. Rahlan, mengatakan, meski tahun kemarin Kab. Ciamis berhasil meraih Adipura, namun masih ada dalam penilaian tahun kemarin, beberapa catatan yang harus diperbaiki.
Rahlan menjelaskan, kelemahan yang paling disoroti dan harus diperbaiki dalam penilaian tahun kemarin, yakni dalam hal pengelolaan sampah. â Yang menjadi sorotan, yakni soal pengelolaan truk sampah dan pembenahan infrastruktur TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Untuk hal tersebut, nilainya masih 70 dan diberi catatan agar segera diperbaiki,â ujarnya, ketika dihubungi HR, di ruang kerjanya, Selasa (22/3).
Soal truk sampah, lanjut Rahlan, yang disorotinya mengenai perawatan truk dan tata cara pengangkutan sampah. â Kita kini lebih intens dalam hal perawatan truk. Setiap truk selesai dioprasikan, langsung kita cuci. Sementara soal teknis pengangkutan sampah, sudah kita perbaiki juga. Dimana saat truk mengangkut sampah, bak truk selalu ditutup dengan terpal, agar tidak menimbulkan polusi dari truk sampah tersebut, â terangnya.
Sedangkan yang disoroti pada infrastruktur TPA, kata Rahlan, yakni soal ketebalan tanah dalam penimbunan sampah, pengolahan kolam air lindi, pipa gas sampah dan pohon peneduh di sekitar TPA.
Rahlan menambahkan ketebalan tanah berdasarkan aturan harus setebal 30 cm dari atas tumpukan penimbunan sampah. Selain itu pun, cairan lindi dari limbah sampah harus disterilkan dalam kolam penampungan khusus. Ditambah juga dengan memasang pipa diatas tumpukan sampah sebagai pentilasi gas yang ditimbulkan dari bawah tumpukan sampah.
â Seluruh catatan yang harus diperbaiki tersebut sudah kita laksanakan, termasuk kita juga sudah melakukan penanaman pohon rindang di sekitar lokasi TPA. Penanaman pohon tersebut merupakan upaya untuk mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan dari TPA terhadap lingkungan sekitar. Karena pohon rindang digunakan sebagai media untuk menyerap karbondioksida yang dapat menimbulkan polusi,â paparnya.
Selain membenahi sejumlah infrastruktur yang pada penilaian tahun kemarin dianggap masih ada kekurangan, ujar Rahlan, pihaknya juga melakukan perawatan pada sejumlah infrastruktur lainnya yang dianggap baik pada penilaian tahun kemarin.
â Seperti perawatan taman kota, hutan kota dan fasilitas kebersihan, kita terus rawat agar lebih baik. Selain itu, kita juga terus memaksimalkan petugas kebersihan agar wilayah kota Ciamis terawat kebersihannya,â katanya.
Yasmin Sambas menambahkan, untuk mempertahankan gelar penghargaan Adipura mestinya tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Ciamis semata, tetapi harus dibantu oleh seluruh elemen masyarakat Ciamis.
â Muaranya tetap ada di masyarakat Ciamis sendiri. Pemkab hanya sebatas melakukan perawatan, pembenahan dan pembangunan fasilitas kebersihan semata, tetapi ujung tombak yang bisa mewujudkan Ciamis bersih tentunya masyarakat sendiri, â katanya.
Yasmin pun berharap budaya bersih di masyarakat tidak hanya dilakukan pada jelang penilaian Adipura saja, tetapi harus menjadi sebuah kebutuhan bahwa setiap manusia memerlukan akan kebersihan.
â Adipura harus dijadikan momentum awal guna mewujudkan masyarakat Ciamis yang sadar akan kebersihan. Karena harapan kita dalam mempertahankan gelar Adipura ini, tidak hanya sebatas mempertahankan gengsi daerah semata, tetapi juga bisa memberikan inspirasi dan pengaruh kepada masyarakat mengenai budaya bersih di lingkungannya masing-masing, â pungkasnya.***