Kamis, Maret 23, 2023
BerandaBerita BanjarKorban Gempa September 2009 Masih Tersisa tak Terbantu

Korban Gempa September 2009 Masih Tersisa tak Terbantu

Kondisi rumah Idid, korban gempa, warga Kel. Purwaharja, akhirnya dibiarkan roboh begitu saja setelah sebelumnya beberapa bagian bangunan rumah mengalami keretakan cukup parah akibat goncangan gempa 2009 silam. Foto : Deni Supendi/HR

Lantaran rumahnya roboh setelah pendataan, Idid kini tempati warung sempitnya

Banjar, (harapanrakyat.com),- Malang menimpa rumah seorang warga Kelurahan Purwaharja. Pasalnya, kini rumah yang biasa menaungi Idid dan keluarganya dari panas sinar matahari, dan dinginnya malam, harus roboh dan tak bisa ditempati lagi.

Sementara ini, Idid dan keluarganya terpaksa tinggal diwarung sempit, sebrang rumahnya yang sudah roboh. Padahal, sehari-hari Idid hanya menggantungkan hidup dari hasil bertani.

Ceritanya, kerusakan rumah milik Idid terjadi setelah diguncang gempa pada Bulan September 2009. Guncangan itu membuat posisi rumah Idid menjadi miring, kondisi itu juga membuat penghuninya khawatir jika sewaktu-waktu rumah roboh.

Dan ternyata apa yang dikhawatirkan Idid saat itu terjadi juga. Rumahnya roboh dan tak bisa ditempati lagi. Sayangnya, robohnya rumah Idid terjadi setelah pemerintah melakukan peninjauan dan pendataan kerusakan rumah pasca gempa.

Akibatnya, rumah Idid tidak masuk dalam rencana pemberian bantuan dana gempa, baik tahap pertama ataupun kedua. Kala itu, rumah Idid hanya dikategorikan mengalami kerusakan ringan.

Saat HR mengkonfirmasi kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),  Kota Banjar, apakah rumah Idid bisa mendapatkan bantuan atau tidak? Saat bertemu muka dengan Kepala BPBD, Asep Tatang Iskandar, dia mengatakan, rumah Idid tidak mungkin memperoleh alokasi dana bantuan gempa.

“Peristiwa robohnya rumah Idid terjadi setelah pihak pemerintah pusat selesai  melakukan verifikasi dan pemeriksaan rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan pasca gempa. Akibatnya, rumah Idid tidak masuk dalam pendataan kategori kerusakan berat,” katanya (22/3).

Soalnya, pada pertama kali pemeriksaan, rumah Idid belum roboh dan nampak seperti masih baik-baik saja. Tim verifikator menilai rumah Idid hanya masuk kategori rusak ringan, dan Idid hanya mendapat bantuan dana gempa cukup kecil.

Asep sebenarnya ingin membantu, namun sayangnya pemeriksaan kerusakan pasca gempa hanya dilakukan oleh pemerintah satu kali saja. Yakni pada tanggap 12 September 2009, atau 3 hari setelah gempa terjadi waktu itu. (dn)