Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaBerita BanjarKripas Hanya Diproduksi di Kota Banjar

Kripas Hanya Diproduksi di Kota Banjar

Meski dianggap murahan, namun jenis komoditi seperti pisang siem dapat diolah menjadi kripik pisang asak (kripas) yang bernilai jual tinggi.

Pisang siem atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan pisang tahlil dan pisang hansip, selama ini dipandang sebagai jenis pisang murahan karena tidak mempunyai daya jual tinggi.

Namun tidak demikian bagi Herma Ayu Febriani, pengrajin kripik pisang asak (kripas), warga Lingkungan Langkaplancar, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Bagi Herma, jenis pisang siem justru bisa menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan. Terbukti, sampai saat ini kripik pisang siem hasil olahannya mampu dipasarkan keluar daerah, diantaranya Ciamis, Bandung dan Jakarta.

Menurut dia, bahan baku untuk membuat kripas harus menggunakan pisang siem pilihan yang sudah matang. Sehingga, rasa kripik tersebut terjaga keasliannya, yaitu rasa manis khas pisang siem.

Herma mengaku, usahanya itu telah dijalaninya sejak tahun 2007 silam. Hingga kini dirinya sudah bisa mempekerjakan dua orang tetangganya.

“Untuk produksinya dilakukan setiap hari. Tapi memang belum bisa memproduksi banyak karena terkendala masalah peralatan. Saat ini kita masih mengerjakannya secara manual,” katanya.

Selain itu, untuk mencari jenis pisang siem pilihan masih cukup sulit. Dalam satu hari hanya mampu memproduksi kripas minimal 20 kilo, maksimal 50 kilo, tergantung bahan baku.

Herma membeli bahan baku tersebut dari para petani pisang yang ada di wilayah Langensari. Sebab, rasa pisang siemnya lebih manis bila dibandingkan dengan pisang siem yang dibeli dari luar daerah, seperti Cilacap atau Banjarsari.

Lebih lanjut dia menuturkan, sebetulnya di wilayah Langensari ada sekitar 20 home industry yang memproduksi kripas. Namun, rasa kripik yang dihasilkan tidak semanis kripas produksinya, karena bahan baku yang gunakan bukan pisang siem matang. Dan untuk mengahasilkan rasa manis, mereka menggunakan pemanis buatan.

Jika saja hasil produksi kripas dari 20 home indutry disatukan, atau ditampung di salah satu pengusaha kripas untuk dipasarkan, bukan tidak mungkin jenis makanan tersebut bisa dengan mudah dicari konsumen di pasaran.

Sedangkan, mengenai pemasaran kripas hasil produksi Herma sendiri, untuk wilayah Kota Banjar baru masuk ke salah satu toko di Jl. Pegadaian, yang khusus menjual jajanan/makanan olahan hasil produksi UKM.

“Kalau ke toko-toko kue yang lain memang belum, tapi bukan berarti saya tidak berusaha menawarkan. Cuma, kendalanya itu mereka meminta sistim konsinyasi, jadi menyimpan barang dulu, dan pembayarannya baru dilakukan nanti setelah barang laku, sementara modal yang saya miliki masih terbatas. Jadi saya belum siap kalau sistimnya seperti itu,” katanya.

Herma mengatakan, harga kripas yang dijual di luar daerah biasanya lebih mahal, dan penjualannya pun per-bal. Satu bal berisi 5 kilo gram. Harga per 5 kilonya mencapai Rp110 ribu.

Kalau untuk pemasaran di dalam kota, kripas yang dijual tersedia dalam dua kemasan, yaitu kemasan plastik ukuran kecil dan besar. Kemasan ukuran kecil dibandrol seharga Rp7.000, dan kemasan besar Rp14.000.

Rencana kedepan, Herma berkeinginan memiliki tempat yang akan dijadikan sentra penjualan kripas. Namun tempat tersebut didirikan di luar kota, misalnya Bogor. Tujuannya tentu untuk mempromosikan bahwa jenis makanan tersebut merupakan makanan khas Kota Banjar.

DPRD Ciamis Dorong Dishub Tambah Parkir Khusus untuk Tingkatkan PAD

DPRD Ciamis Dorong Dishub Tambah Parkir Khusus untuk Tingkatkan PAD

harapanrakyat.com,- Anggota Komisi B DPRD Ciamis Erik Kridasetia, meminta Dinas Perhubungan Ciamis dan UPTD Parkir agar menambah tempat parkir khusus seperti di food court....
Meski Hari Libur Nasional, Disdukcapil Ciamis Tetap Bergerak Demi Rekam KTP Warga Sakit dan Disabilitas

Meski Hari Libur Nasional, Disdukcapil Ciamis Tetap Bergerak Demi Rekam KTP Warga Sakit dan Disabilitas

harapanrakyat.com,- Disdukcapil Ciamis, Jawa Barat terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Tatar Galuh. Seperti pada hari libur nasional, pegawai Disdukcapil Ciamis tetap...
Aksi Premanisme

Ajak Warga Berani Laporkan Aksi Premanisme, Kapolres Sumedang: Kami Tak Bisa Bekerja Sendiri

harapanrakyat.com,- Polres Sumedang, Polda Jawa Barat, menyerukan kepada masyarakat agar tidak untuk ragu melaporkan segala bentuk aksi premanisme. Seruan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Sumedang,...
Nyetir Jangan Tidur

Kalau Nyetir Jangan Tidur! Akibatnya Warung di Garut Hancur Dihantam Minibus

harapanrakyat.com,- Kalau nyetir jangan tidur karena sangat berbahaya. Seperti yang dialami seorang pengendara mobil di Garut, Jawa Barat, kedaraannya menabrak sebuah warung hingga masuk...
Curi Perhiasan di Toko Emas

Seorang Emak-Emak di Garut Nekat Curi Perhiasan di Toko Emas

harapanrakyat.com,- Nekat curi perhiasan di toko emas, seorang perempuan asal Bandung harus berurusan dengan aparat kepolisian Polres Garut, Polda Jabar, Jumat (29/5/2025). Modus pelaku berpura-pura...
Setelah 15 Tahun Menanti, Akhirnya Whatsapp Resmi Hadir di Ipad

Setelah 15 Tahun Menanti, Akhirnya Whatsapp Resmi Hadir di Ipad

Kabar gembira bagi pengguna iPad! Pasalnya, setelah bertahun-tahun menjadi permintaan banyak pengguna, WhatsApp resmi hadir di iPad. Aplikasi chat tersebut hadir dengan versi aplikasi...