Selasa, Mei 6, 2025
BerandaBerita BanjarMinim Teknologi, Anak Bojongkoncod Tetap Happy dengan Kreasi Seadanya

Minim Teknologi, Anak Bojongkoncod Tetap Happy dengan Kreasi Seadanya

Peringatan  Hari Anak Nasional tahun 2011 tanggal 23 Juli lalu, salah satu permintaan dari Suara Anak Indonesia kepada pemerintah yaitu pemerataan fasilitas teknologi informasi hingga ke daerah terpencil. Namun, anak-anak Bojongkoncod tetap Happy meski dengan kreasi seadanya.

Eva Latifah

Untuk bisa mendapatkan permainan yang mudah, murah tapi menyenangkan, anak-anak di wilayah pedesaan sering kali lebih kreatif bila dibandingkan dengan anak-anak di daerah perkotaan.

Sepulang dari sekolah, anak-anak di Dusun Bojongkoncod, Desa Langensari, Kec. Langensari, Kota Banjar, mengisi waktu luangnya dengan bermain layangan atau medar di atas tanggul. Saking asyiknya, mereka tidak menghiaraukan teriknya panas matahari siang itu, Senin (25/7).

Di atas tanggul Sungai Citanduy, Roni (10), serta dua orang teman mainnya, Cahyo (7) dan Egi (8), terlihat anteng memperhatikan layangannya sambil ngagomel dan sesekali menarik ulur benang yang membentang ke atas, sehingga layangan mereka tampak seperti menari-nari di udara.

Bermain layangan biasa mereka lakukan disaat musim kemarau. Meski sekarang belum bisa dikatakan musim kemarau, karena terkadang masih turun hujan. Namun, cuaca saat itu menurut mereka bagus untuk bermain layangan.

Layangan yang diterbangkan sangat sederhana, tidak seperti layangan yang diterbangkan anak-anak di daerah perkotaan. Maklum saja, layangan Roni, Cahyo dan Egi didapat bukan dari penjual layangan, namun buatan mereka sendiri.

Hanya dengan menggunakan bahan seadanya, yaitu plastik bekas, sedangkan bambu untuk rangka diambil dari kebun yang ada di sekitar kampung mereka. Selain itu, golong untuk benangnya pun cukup menggunakan kaleng bekas minuman.

Semua kesederhanaan itu tidak menyurutkan keriangan ketiga anak tersebut. Canda dan tawa selalu mengiringi mereka selama bermain layangan. Terkadang saling ejek, lalu kemudian ketiganya tertawa kembali.

Beurat sabeulah langlayangan nu si Cahyo mah, awas bisi nyamber kana langlayangan nu urang, rugi atuh disamber nu butut mah,” ujar Egi, sambil tertawa lebar.

Mendengar dirinya diejek seperti itu, Cahyo malah terlihat sengaja mendekatkan layangannya ke arah layangan Egi. Posisi keduanya juga berdekatan, sehingga terkadang Egi menjauhi Cahyo.

“€œBae beurat sabeulah ge, nu penting bisa ngapung jeung gede kawanina,” jawab Cahyo yang terus berusaha mendekati Egi.

Hingga beberapa saat mereka berdua terus saling ejek, sementara Roni tetap asyik memperhatikan layangannya sendiri yang bergoyang-goyang ditiup angin.

Namun, baik Egi maupun Cahyo akhirnya berhenti saling ejek, mereka kembali fokus pada layangannya masing-masing. Dengan menggoyang-goyangkan benang layangannya, sesekali terdengar ketiganya hahariringan sebuah lagu.

Kemudian, ada juga diantaranya yang bersiul-siul seperti memanggil angin. Kebiasaan itu sering mereka lakukan manakala angin kurang berhembus. Menurut Roni, sebetulnya angin yang berhembus perlahan juga masih bisa membuat layangan mereka terbang.

Lantaran, kata dia, ukuran layangan sengaja dibuat dengan ukuran kecil, tapi tenaganya cukup besar. Lalu, bahan yang digunakan juga sangat ringan sebab terbuat dari plastik.

Jika cuaca sedang bagus, biasanya mereka bermain layangan hingga sore hari. Egi mengaku, saking senangnya bermain layangan dari siang sampai sore hari, dirinya sering mengabaikan waktu makan siang. “Kalau lagi asik medar, rasa lapar jadi hilang, tahu-tahu sudah sore lagi,”€ kata Egi.

Medar layangan di atas tanggul Sungai Citanduy bagi mereka sudah cukup menggembirakan, apalagi layang-layang hasil buatan sendiri ternyata dapat diterbangkan.

Seiring dengan peringatan Hari Anak Nasional tahun 2011 yang jatuh pada tanggal 23 Juli lalu, kegembiraan ketiga bocah tersebut menjadi gambaran kehidupan anak-anak di daerah terpencil. ***

Komitmen Disdukcapil Ciamis terhadap Layanan Kependudukan, Layani Perekaman KTP-el di Luar Jam Kerja

Komitmen Disdukcapil Ciamis terhadap Layanan Kependudukan, Layani Perekaman KTP-el di Luar Jam Kerja

harapanrakyat.com,- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil/Disdukcapil Ciamis, Jawa Barat, terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik terutama dalam mengurus administrasi kependudukan. Salah satunya adalah...
Sejarah Mata Air Senjoyo Salatiga, Kisah Raja Sanjaya hingga Jaka Tingkir

Sejarah Mata Air Senjoyo Salatiga, Kisah Raja Sanjaya hingga Jaka Tingkir

Salatiga telah lama populer sebagai kota dengan beragam destinasi wisata yang menakjubkan. Salah satunya adalah Umbul Senjoyo. Objek wisata alam ini tidak hanya menawarkan...
Warga Pawindan Ciamis Minta Fogging Setelah Banyak yang Terserang Chikungunya

Warga Pawindan Ciamis Minta Fogging Setelah Banyak yang Terserang Chikungunya

harapanrakyat.com,- Warga Dusun Ranca Utama, Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terserang wabah chikungunya. Banyaknya yang kena penyakit dari gigitan nyamuk ini,...
Dedi Mulyadi merayakan Persib Juara

Heboh Dedi Mulyadi Rayakan Persib Juara, Buka Baju hingga Konvoi dengan Bobotoh

harapanrakyat.com,- Persib Bandung berhasil jadi juara Liga 1 setelah tim pesaing yaitu Persebaya bermain Imbang saat melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kota Kediri,...
Mobil Listrik BYD Seagull, Mini Lamborghini Siap Meluncur di Indonesia

Mobil Listrik BYD Seagull, Mini Lamborghini Siap Meluncur di Indonesia

BYD tengah mempersiapkan peluncuran mobil listrik murah terbarunya untuk pasar Indonesia. Dugaan kuat mengarah pada BYD Seagull, kendaraan listrik mungil yang sudah lebih dulu...
Truk Alami Kecelakaan Tunggal Masuk ke Selokan di Karangkamulyan Ciamis

Truk Alami Kecelakaan Tunggal Masuk ke Selokan di Karangkamulyan Ciamis

harapanrakyat.com,- Sebuah mobil truk mengalami kecelakaan tunggal terjatuh ke selokan di Jalan Raya Ciamis-Banjar. Kejadian kecelakaan yang membuat truk terperosok ke selokan tersebut, tepatnya...