Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah warga dan pihak sekolah di sekitar perempatan Cijantung Kec. Cijeungjing meminta Pemerintah Kab. Ciamis memasang unit warning light (Rambu Peringatan) dan Zebra Cross di perempatan Cijantung. Pasalnya, permintaan itu bertujuan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
Kepala SMA PUI Ciajntung, Drs. H. Dadang Ruhiyat,MM., Senin (25/7) mengatakan, di kawasan perempatan Cijantung banyak dilalui siswa dari 4 sekolah, diantaranya SMA PUI, MAN, SMK Taruna Bangsa dan SMK Yakpidatek, serta Ponpes Cijantung. Ditambah lagi dengan lalu lalang masyarakat dari dua Desa, yakni Desa Utama dan Dewasari.
Menurut Dadang, jumlah siswa dan masyarakat yang melintasi kawasan perempatan tersebut jumlahnya tidak terhitung. Sementara kawasan tersebut berada di jalur Propinsi yang tergolong ramai lalulalang kendaraan.
Dadang berharap, pemerintah Kab. Ciamis menyediakan sarana warning light dan zebra cross untuk menghindari kecelakaan yang mungkin saja menimpa warga atau siswa setempat. Biasanya, lanjut Dadang, aktifitas paling padat terjadi sekitar pukul 7 pagi hari.
Kepala SMK Taruna Bangsa, Agus Gusanto,SPd., mengatakan, aksebilitas pengguna jalan di perempaatn Cijantung sangat tinggi. Untuk itu, Dinas Perhubungan sebagai leading sektor perhubungan dan lalu lintas jalan, menyikapi kondisi yang ada di wilayah perempatan itu.
âBisa dibilang lokasi tersebut sebagai Zona Pendidikan. Dilihat dari jumlah, SMA PUI memiliki siswa dengan jumlah 596 orang, MAN Cijantung 254 siswa, SMK Taruna Bangsa 540 siswa. Belum termasuk Pesantren dan masyarakat di dua Desa,â katanya.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Utama, Drs. Agus N, MSi, mengatakan, bahwa jumlah warganya yang mengakses jalan tersebut sangat tinggi. Soalnya, banyak warga yang profesinya Pekerja, Kalangan Pelajar maupun masyarakat umum, dan setiap kali mereka beraktifitas pasti melalui perempatan.
Sementara Kepala Desa Dewasari, Azis, mengungkapkan, pada tahun 2010, pihaknya sudah mengajukan fasilitas warning light dan zebra cross melalui Musrenbang Desa, namun hingga kini belum ada realisasi. (DK)