Banjar, (harapanrakyat.com),- Meski telah mendapat bantuan sarana umum bagi kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) dari pihak kelurahan, namun sebagian warga yang tinggal di kampung Cikulak, RT 01/10, Lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar, Kota Banjar, masih kebingungan untuk kebutuhan sarana air bersihnya.
Lantaran, akibat wilayahnya berdekatan dengan Sungai Citanduy, maka kalau tidak turun hujan dalam jangka waktu satu bulan saja, keberadaan sumur resapan yang menjadi sumber air bersih mengalami kekeringan. Terlebih sumur tersebut hanya dimiliki satu rumah saja.
Menurut Totong, salah seorang warga sekaligus pemilik sumur resapan, mengatakan, setiap hari sumur miliknya digunakan oleh sekitar depalan keluarga/rumah untuk kebutuhan MCK.
Pada musim kemarau seperti saat ini, tentu saja air yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan MCK bagi delapan keluarga. Bahkan, keluarganya sendiri hanya menggunakan air sumur untuk kebutuhan memasak.
“Kami sangat senang bisa mendapatkan bantuan sarana MCK umum dari pemerintah, sehingga tidak akan ada lagi warga yang buang air besar di kantong kresek. Makanya saya sendiri bersedia menyediakan lahannya. Cuma, yang jadi permasalahan adalah sumber airnya dari mana, karena kalau dari sumur milik saya tidak mungkin mencukupi. Meski kedalaman sumur mencapai 15 meter, tapi kemarau satu bulan saja sudah kering,” jelasnya, Minggu (21/8).
Lanjut dia, rencananya warga juga akan membuat sumur resapan di sekitar MCK umum. Bila ingin volume airnya mampu mencukupi kebutuhan pada saat musim kemarau, maka kedalaman sumur minimal harus mencapai 25 meter.
Sebelumnya, warga juga telah mengajukan permohonan bantuan sarana air bersih berupa pembuatan sumur bor/artesis kepada pihak kelurahan. Namun memang program yang ada di kelurahan hanya bantuan untuk sarana MCK umum saja.
“Kami bingung harus kemana minta bantuan agar bisa mendapatkan sumur bor. Kalau harus memasang saluran air PDAM, itu biayanya terlalu mahal, dan kami terus terang tidak mampu bayarnya,” kata Totong.
Hal senada juga diungkapkan Dadi, warga lainnya. Dia berharap, pemerintah bisa memfasilitasi pembuatan sumur bor, supaya warga dapat menggunakan air bersih untuk kebutuhan MCK maupun memasak.
“Selama musim kemarau, kami melakukan MCK di sungai, sementara air sungai kan tidak terjamin kebersihannya. Dan, kalau ingin mendapatkan air bersih, di daerah sini lebih cocoknya membuat sumur bor, baru masalah kesulitan air bersih bisa teratasi,” harapnya. (Eva)