Jumat, April 25, 2025
BerandaBerita CiamisBerita BanjarsariAkibat Dilanda Kekeringan, Harga Gabah Meroket

Akibat Dilanda Kekeringan, Harga Gabah Meroket

Banjarsari, (harapanrakyat.com),- Harga Gabah Kering Pungut (HGKP) di tingkat petani di Kecamatan Banjarsari, mengalami kenaikan. Pasalnya, hal itu terjadi setelah area pesawahan milik mereka di wilayah tersebut mengalami kekeringan.

Ahmad (50), seorang petani di Banjarsari, Senin (19/9), mengatakan, harga gabah giling di empat wilayah itu kini mencapai Rp. 430 ribu perkwintal. Padahal, beberapa waktu sebelumnya, harga gabah tersebut hanya Rp 330- Rp. 350 ribu perkwintal.

Menurut Ahmad, tingginya harga padi pada musim tanam sadon (musim ketiga) ini disebabkan karena kelangkaan padi di tingkat petani. Tanaman padi milik mereka mengalami kegagalan, akibat anomali cuaca dan kurangnya ketersediaan air.

Namun demikian, Ahmad juga merasa senang, karena harga gabah di wilayahnya merangkak naik. Soalnya, baru kali ini hasil panennya bisa terjual, dan sebanding dengan harga pupuk serta upah perawatan.

Dia memperkirakan, harga gabah akan terus mengalami kenaikan, sepanjang satu hingga dua minggu kedepan. Pasalnya, terdapat sejumlah petani yang masih memanen tanaman padi.

Sementara itu, Endang MT, Anggota Koptan di Banjarsari, mengatakan, tingginya harga gabah terjadi akibat kelangkaan gabah. Pada musim tanam sadon seperti ini, ketersedian air tidak stabil.

Di samping itu, kata Endang, sebagian besar petani yang mengalami kekeringan lebih memilih menanam palawija, karena kebutuhan airnya tidak terlalu besar. Meski begitu, nasib buruh tani yang jumlahnya lebih banyak dari pada pemilik sawah perlu diperhatikan.

“Jelas, tingginya harga beras, membuat para buruh tani menjadi murung, lantaran kesulitan untuk membeli beras. Saat ini saja, harga beras mencapai Rp. 7-8 ribu perkilogram,” katanya.

Kepala BP3K Kec. Banjarsari, Djayusman, mengatakan, kenaikan yang terjadi di tingkat petani terjadi karena kelanggkaan padi. Selain itu, para petani juga lebih memilih menanam palawija ketimbang padi. (Amlus)

Kerinduan Warga Pangandaran Naik Kereta Banjar-Cijulang

Kerinduan Warga Pangandaran Naik Kereta Banjar-Cijulang, Berharap Reaktivasi Tak Sekedar Slogan

harapanrakyat.com,- Rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur Kereta Api Banjar-Cijulang memantik harapan besar dari masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Kabupaten Pangandaran. Bagi banyak...
Hidden Farm Cafe Bandung

Hidden Farm Cafe Bandung, Tempat Nongkrong dengan Nuansa Ghibli Nih!

harapanrakyat.com,- Yuk coba nongkrong tenang dan jauh dari keramaian kota di Hidden Farm Cafe di Bandung, Jawa Barat. Cafe ini menyajikan suasana adem dan...
Anak nakal di Jabar

Langkah Tegas Dedi Mulyadi, Anak Nakal di Jabar Akan Dibina ala Militer Mulai Mei 2025!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah tegas untuk menangani kenakalan remaja di wilayah Jawa Barat. Anak warga Jabar yang dianggap nakal dan...
Yuki Kato Tulis Pesan Menyentuh Saat Rayakan Ultah ke 30

Yuki Kato Tulis Pesan Menyentuh Saat Rayakan Ultah ke 30

Yuki Kato baru saja memasuki usia baru yang cukup spesial. Usia yang sering orang sebut sebagai gerbang kedewasaan sebenarnya. Perayaan ulang tahunnya yang ke-30...
Angka konsumsi ikan di Ciamis

Angka Konsumsi Ikan di Ciamis Naik, Langkah Positif Cegah Stunting dan Dukung Generasi Cerdas

harapanrakyat.com,- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis mencatat angka konsumsi ikan (AKI) di wilayahnya meningkat dari 25,31 kilogram per kapita per tahun pada...
Pembangunan Jalan Rampung, Begini Wujud Syukur dan Kegembiraan Warga Ciamis yang Patut Dicontoh

Pembangunan Jalan Rampung, Begini Wujud Syukur dan Kegembiraan Warga Ciamis yang Patut Dicontoh

harapanrakyat.com,- Masyarakat Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, menggelar syukuran pembangunan jalan. Hal itu sebagai bentuk ungkapan terima kasih warga dan momentum...