Pamarican, (harapanrakyat.com),- Akibat kekeringan yang melanda di sebagian wilayah Kabupaten Ciamis, masyarakat Dusun Girimulya, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, digegerkan dengan sering turunnya bagong lieur (babi hutan) ke perkampungan warga.
Menurut Jajang (35), salah seorang warga, ketika ditemui HR, Senin (19/9), mengatakan, akibat kekeringan, pasokan makanan untuk babi hutan menjadi berkurang, sehingga hewan tersebut turun ke perkampungan untuk mencari makan dengan cara merusak kebun milik warga.
Biasanya, gongli (bagong lieur/babi hutan) akan turun ke perkampungan sekitar pukul 9 malam. Maka dari itu warga sering memasang perangkap di jalan yang sering dilewati babi hutan. Tak heran banyak babi yang tertangkap.
âHampir setiap malam kami di sini melakukan pemburuan babi hutan, karena sekarang hewan-hewan itu mulai merusak perkebunan milik warga,â kata Jajang.
Wilayah Dusun Girimulya letaknya berdampingan dengan hutan yang cukup lebat, serta berdekatan dengan perkebunan jati milik Perum Perhutani.
Kondisi tersebut membuat masyarakat khawatir, karena jika musim kemarau berlangsung lama, ditakutkan hewan pemakan daging juga turun ke perkampungan untuk memangsa hewan ternak milik warga. Selain itu, keselamatan warga akan semakin terancam. (PRA)