Hampir setiap malam, ketika mentari mulai bersembunyi, benda aneh terlihat melayang-layang di atas langit alun-alun Kec. Langensari Kota Banjar. Benda tersebut mengeluarkan kerlipan cahaya berwarna, hijau, kuning, merah dan biru.
Awalnya, kerlap-kerlip cahaya tersebut diduga berasal dari benda luar angkasa yang lebih kita kenal UFO (Unidentified Flying Object). Namun, belakangan diketahui, bahwa kerlipan tersebut keluar dari benda yang sengaja diterbangkan warga di wilayah Langensari.
Benda itu dinamai oleh warga Langensari, yang mayoritas keturunan Jawa sebagai sawangan/ sendaren (Layangan-Bhs. Jawa). Benda ini kian bertebaran diangkasa, nampak menghiasi alun-alun Kec. Langensari di malam hari.
Mainan layang-layang menggunakan lampu mulai marak di wilayah Kec. Langensari. Jenis mainan ini tidak hanya oleh kalangan anak-anak saja, akan tetapi juga kalangan orang dewasa.
Di wilayah ini, para orang tua juga senang bermain layang-layang, mulai pagi hingga malam hari. Akan tetapi jenis mainan layang-layang yang populer di wilayah ini adalah layang-layang yang bisa mengeluarkan bunyi dan cahaya, atau sawangan/ sendaren.
“Kami biasa main layang-layang hingga malam hari. Soalnya, jika malam, kerlipan cahaya lampu yang dipasang di layangan nampak indah,” kata Ardi, seorang anak asal Langensari.
Sementara itu, Toto, seorang pemuda asal Langensari, beberapa waktu lalu, mengatakan, kegemaran bermain layang-layang pada musim kemarau kali ini tidak hanya sebatas permainan belaka, akan tetapi juga menjadi ajang bisnis.
Menurut dia, sejak musim memasuki musim kemarau ini, banyak warga yang menjual layang-layang. Tidak hanya di perdesaan dan pinggiran kota saja, akan tetapi bisnis layang-layang juga menjalar ke kota.
Bahkan, dia juga mendengar, layang-layang yang menggunakan tiga lampu seperti jenis sawangan/ sendaren bisa mencapai Rp.30 ribu.