Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah warga Kec. Pamarican Kabupaten Ciamis terpaksa membangun tempat mandi, cuci, kakus (MCK) di sepanjang sungai Citalahab. Pasalnya debit air sumur di rumah-rumah milik warga terus berkurang.
Kendati kondisi air sumur buatan itu belum terjamin kebersihan dan kesehatannya, warga tetap harus mengambil air dan melakukan aktifitas MCK, karena sudah jadi kebutuhan hidup sehari-hari.
Meski tidak kering betul sumur yang ada di perumahan penduduk di Pamarican itu, namun kondisi airnya sudah tidak bersih, beraroma bau, serta berwarna kekuningan sebab sumber airnya sudah dekat dengan dasar tanah.
Aep (54), warga Pamarican, Senin (10/10), mengatakan, sejak sebulan ini dia dan keluarga mandi di sumur darurat yang dibuat di sungai Citalahab tersebut. Menurut dia, air sumur di rumah hanya sedikit mengeluarkan air.
Namun, dia menambahkan, air yang berasal dari sumurnya itu, hanya ia pergunakan untuk keperluan seperti mencuci piring, buang air kecil, atau untuk persiapan penggunaan di malam hari.
Sementara itu, Ahmad (34), seorang pembuat sumur bor, mengatakan, pernah membuat sumur bor di sekitar wilayah Dusun Pamarican, atau tepatnya di daerah pinggiran sungai Citalahab.
Menurut Ahmad, untuk mendapatkan air, dirinya harus melakukan pengeboran hingga kedalaman tanah mencapai antara 15 hingga 20 meter. Bahkan, pada kedalaman tersebut, air belum muncul.
Meski beberapa hari lalu sempat turun hujan, namun kondisi air sumur di permukiman warga Pamarican tidak berubah. Warga beharap, Pemkab Ciamis memberikan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. (Amlus)