Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejak tahun 1995, Koswara, telah menjalani usahanya sebagai pedagang empek-empek Palembang. Dia mengaku, dulu menjual dagangannya hanya menggunakan roda, yaitu sebagai pedagang kaki lima (PKL). Namun, karena ketekunannya, kini Koswara sudah memiliki kios sendiri di Jalan Gudang, nomor 125, Kota Banjar.
Koswara mengatakan, selain karena ketekunan dalam menjalani usahanya, keberhasilan tersebut juga tidak lepas dari peran serta istrinya, Ulpah, yang asli dari Palembang.
Sehingga, rasa empek-empek buatan Ulpah tidak berbeda sedikit pun dengan empek-empek yang ada di Palembang. Dengan demikian, maka tidak heran jika Koswara sudah mempunyai pelanggan tetap.
Menurut dia, pelanggan tetapnya kebanyakan dari pegawai instansi pemerintah dan swasta, serta orang-orang asal Palembang yang bertugas di Batalyon 323 Raider.
“Kami sangat bersyukur karena usaha ini bisa bertahan sampai sekarang, bahkan mengalami peningkatan. Hasil dari jualan empek-empek kami mampu menyekolahkan kedua anak kami. Kalau yang paling besar sudah lulus dari IPB dan sekarang bekerja di Palembang,” tuturnya, Minggu (2/10).
Jenis empek-empek yang ditawarkan Koswara ada tiga pilihan, diantaranya empek-empek kapal selam, lenjer dan empek-empek kulit. Harga satu porsi empek-empek kapal selam Rp.10.000, empek-empek lenjer Rp.9.000.
Sedangkan untuk jenis empek-empek kulit, kalau membelinya satuan Rp.5.000, dan membeli satu porsi harganya menjadi Rp.15.000, sebab dalam satu porsinya ada tiga potong empek-empek kulit.
“Dulu modal awal yang saya keluarkan itu sebesar lima ratus ribu rupiah. Alhamdulillah sekarang dalam satu hari saya bisa mendapatkan uang sebesar tujuh ratus ribu rupiah, itu kotornya. Kalau dihitung-hitung keuntungan bersihnya sekitar tiga puluh lima persen,” katanya.
Dia menambahkan, untuk kedepannya Koswara ingin membuka cabang di tempat lain, dan mempunyai banyak pekerja. Dengan demikian setidaknya dia dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Banjar. (PRA)