Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Nasi Tutug Oncom (TO) adalah makanan khas masyarakat Jawa Barat yang jarang ditemui di setiap daerah. Kini, keberadaan nasi TO menjadi serbuan masyarakat dan kalangan pelajar karena harganya murah.
Seperti halnya pedagang nasi TO yang ada di Jl. RE Martadinata Ciamis, tepatnya di sekitar lingkungan kampus Universitas Galuh (Unigal) yang setiap harinya buka sejak pukul 08.00 sampai 22.00, dan selalu dipenuhi pengunjung.
Awaludin (35), pedagang nasi TO di lokasi tersebut, mengatakan, penyajian nasi TO sangat sederhana. Bahan-bahannya meliputi oncom, bawang merah, bawang putih, garam, kencur dan cabai.
“Semua bahan diulek sampai halus, kemudian dicampur dengan oncom. Setelah itu campuran oncom dan bumbu disangrai hingga oncom matang dan kering,” terang Awaludin yang akrab dipanggil Om Udi, Senin (31/10).
Namun, nasi TO racikan Om Udi memang berbeda dengan nasi TO di tempat lain. Selain ciri khas oncom dan sambalnya, nasi tersebut dicampur dengan racikan kremes yang terbuat dari tepung sagu dan digoreng secara mendadak.
Harganya pun sangat terjangkau, nasi TO kremes hanya Rp.4.000 berikut sambal dan lalapannya, kemudian ditambah tempe dan tahu. Sedangkan untuk nasi TO plus ayam kremes hanya cukup mengeluarkan uang Rp.8.500 saja.
Saat ini Om Udi sudah mebuka cabang di Jl. Nagrak, Ciamis. Dalam satu hari mampu menghabiskan beras sampai 40 kg, dan omzetnya rata-rata mencapai Rp.2,5 juta sampai Rp.3 juta perhari.
“Rencananya di kios yang dekat Unigal saya akan membuka area hotspot, karena 80 persen pelanggan hampir dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Semua itu demi kenyamanan konsumen, jadi sambil nunggu pesanan, pelanggan bisa bersantai di area hotspot,” pungkasnya. (DSW)