Meskipun menjadi neraka bagi imigran gelap, Pulau Christmas ini ternyata menjadi surga bagi Australia. Selain adanya kepentingan politik dan pertahanan, dari sisi komersial pulau ini juga patut dibanggakan Australia dari sektor parawisata.
Jika mau ke sana bolehlah, mau merasakan casino atau cuci mata. Tapi sekali-kali jangan bicarakan masalah kepemilikan Pulau Christmas ini, nanti malah bisa berabe, apalagi kalau mengikuti manusia perahu sebagai imigran gelap. Bukan surga yang didapat, malah disiksa oleh petugas imigrasi dan keamanan Australia yang tidak kenal ramah dengan perbuatan melanggar hukum mereka.
Informasi yang dihimpun HR dari teman di Perth Australia Barat dan berbagai informasi lain yang berhasil dihimpun, menyebutkan jumlah pengunjung resmi (wisatawan Indonesia) ke pulau itu setiap tahunnya 80 persen dari total wisatawan yang berkunjung. Mereka umumnya menyukai suasana pantai yang eksotis. Hutan pedalamannya juga indah. Disana banyak ditemukan kolam dan air terjun juga sabana yang terhampar menuju tepi pantai. Indah sekali.
Selain itu, tentu saja kelebihan lainnya adalah arena perjudian klas wahid dunia. Kabarnya mengalahkan fasilitas yang ada di Macao dan Genting Malayasia. Mungkin setara dengan lokasi Casino terbaik di Asia saat ini di Singapura.
Tapi ada satu yang mengherankan kita, meskipun secara geografis dan politis kita tidak dapat mengganggu eksistensi Pulau Christmas ini secara tidak langsung ternyata telah dimiliki oleh taipan dari Indonesia, yaitu Robby Sumampao. Bekerjasama dengan konglomerat dari Australia yang juga kabarnya anggota parlemen Australia, ia mengelola resort, perjudian, penerbangan dan transportasi di pulau itu.
Dari kerjasama ini pemerintah Australia menerima pajak tidak kurang dari Rp. 3,5 milyar setiap tahunnya dari usaha taipan bonafid kita yang satu ini. Sangat banyak keindahan alamnya, namun sayang, pulau ini masih belum terkenal di dunia. Seandainya saja bisa lebih terkenal, mungkin saja Christmas Island bisa menyaingi tempat wisata lainnya.
Untuk pergi ke pulau ini, anda harus menggunakan jasa tour/travel. Ada berbagai macam paket yang ditawarkan, mulai dari family, Honeymooners, hingga Luxury paket-paket yang bisa kita arrange sendiri.
Pulau ini memiliki satu airport kecil, dimana pesawat Silk Air dan pesawat Jet Australia mendarat dan terbang. Dengan Silk Air, kita bisa langsung terbang dari Singapura menuju Pulau Christmas dan sebaliknya. Bila menggunakan Jet Australia, akan diberangkatkan dari Perth menuju pulau ini dan sebaliknya.
Baiknya bila berlibur ke pulau ini, tidak perlu khawatir untuk tinggal menginap di Pulau Christmas, disana juga ada supermarket, restoran, hotel, komunikasi, dan rumah sakit yang memadai. Mata uang yang berlaku di pulau ini Australian Dollar (AUD), dan usahakan membawa uang cash, menjaga bila tidak semua tempat di pulau itu bisa menerima Credit Card.