Lakbok, (harapanrakyat.com),- Akibat jebolnya saluran irigasi sekunder sepanjang 35 meter di Blok Paniisan, sawah seluas 60 hektare yang berada di Blok Gabus, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabuptaen Ciamis, terancam mengalami keterlambatan tanam padi yang dijadwalkan awal Desember 2011.
Jebolnya saluran irigasi tersebut akibat tingginya curah hujan yang terjadi Minggu, (27/11), serta hilangnya pintu air di Blok Pondok Huni. Sehingga, air masuk semua ke saluran irigasi tanpa dibendung terlebih dahulu.
Hal itu dikatakan Makmun, salah seorang petani di kawasan tersebut. Menurutnya, jika saluran irigasi ini tidak segera diperbaiki, maka akan mengganggu musim tanam di dua kecamatan, yaitu Purwadadi dan Lakbok.
“Di sana ada ratusan hektare yang akan mengalami telat tandur, atau bahkan terendam air luapan irigasi,” terangnya Senin (28/11).
Untuk itu, kata Makmun, para pertani berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui instansi terkait, untuk segera melakukan perbaikan saluran irigasi sekunder di Blok Paniisan.
Di tempat terpisah, Kepala BP3K Kecamatan Lakbok, Adun, SP., saat ditemui HR, mengatakan, bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan perihal jebolnya saluran irigasi itu.
Diakuinya, apabila saluran tidak diperbaiki bisa dipastikan 65 hektare sawah di Blok Gabus, Kecamatan Lakbok akan telat menanam padi.
Namun Adun berharap, jebolnya saluran irigasi sekunder itu tidak mengganggu musim tanam yang telah dijadwalkan awal Desember mendatang.
“Semoga saja pihak Pemkab Ciamis secepatnya memperbaiki kerusakan saluran irigasi sekunder tersebut,” kata Adun. (Amlus)