Selasa, Juni 3, 2025
BerandaHeadlineBantuan Benih Ikan Gurame Program PKP Diduga tidak Sesuai Speksifikasi

Bantuan Benih Ikan Gurame Program PKP Diduga tidak Sesuai Speksifikasi

Ukuran benih ikan Gurame dan pakan ikan yang diterima kelompok dari Program Padat Karya Produktif (PKP) diduga telah menyalahi spesifikasi. Foto : Eva Latifah/HR.

Langensari, (harapanrakyat.com),- Bantuan benih ikan gurame dari Program Padat Karya Produktif (PKP) diduga telah menyalahi speksifikasi yang telah ditetapkan dalam rapat antara pihak kelompok dan Dinsosnakertrans Kota Banjar.

Hal itu dikatakan Riyanto, Penasehat, Kelompok peternak ikan Waringin Jaya di Kel. Muktisari, Kec. Langensari, Kota Banjar pada HR  Jum’at (13/1).

Bantuan benih ikan Gurame berikut pakan yang diberikan Kementerian Tenaga Kerja, melalui program Padat Karya Produktif Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Banjar, yang diterima pada bulan Desember 2011, tidak sesuai dengan permintaan kelompok.

Bahkan, disinyalir telah terjadi penyimpangan speksifikasi dalam pengadaan barang dan jasa tersebut. Dan pihak Dinsosnakertrans pun, diduga membiarkan hal itu terjadi.
Lantaran, menurut keterangan kelompok penerima bantuan, pihak ketiga saat menyerahkan barang disertai oleh pihak Dinsosnakertrans.

Sebelumnya, kelompok meminta benih ikan Gurame ukuran 3-5 (3 sampai 5 centimeter) sebanyak 10 ribu ekor, berikut pakan sesuai ukuran ikan dan berkualitas, yakni produk bermerk, serta pada kemasan tercantum komposisi kandungan pakan. Namun pada kenyataannya, benih ikan diterima kelompok hanya sebesar ukuran  kukuan (1-2 cm).

Ditambah lagi, pakan yang tak mengikuti ukuran ikan tersebut, ternyata bukan produksi pakan bermerk yang diinginkan petani. Karung pakan yang polos tak bermerk itu, semakin lengkap keraguan akan kualitasnya, sebab tidak tercantum komposisi kandungan yang ada dalam pakan.

“Terus terang kami kecewa. Saat bantuan datang ternyata ukurannya tidak sesuai dengan spek yang diminta,” tutur Rianto, sambil memperlihatkan benih ikan tersebut pada HR.

Lebih lanjut Rianto mengatakan, kelompok Waringin Jaya merupakan kelompok petani ikan pemula. Sehingga, saat musyawarah dirinya meminta benih ikan berukuran 3-5, karena ukuran tersebut tidak terlalu rentan resiko kematiannya.

Berbeda dengan benih ikan ukuran kukuan. Dalam cuaca seperti sekarang ini, beresiko mengalami mortalitas tinggi. “Kalau mortalitas tinggi berarti rentan pula terhadap kegagalan,” tegas Rianto.

Tidak hanya itu, Rianto pun mempertanyakan rapat musyawarah yang ditujukan bagi penetapan speksifikasi. “Pada kenyataannya diganti, lalu apa gunanya musyawarah untuk mencapai kesepakatan antara keinginan kelompok dengan dinas,” tanyanya.

Hal senada diungkapkan Hojin, Ketua Kelompok Waringin Jaya. Dia mengaku tidak berani menolak ketika bantuan datang tidak sesuai permintaan. Selain dirinya tidak memahami secara pasti apa yang dimaksud dengan benih ikan ukuran 3-5, pihaknya juga berpikir bahwa kelompok sudah untung bisa mendapatkan bantuan.

“Sekarang saya paham dengan ukuran 3-5 itu. Dan memang pakan yang kami terima tidak sesuai, karena benih ikannya terlalu kecil. Jadi untuk pakan terpaksa kelompok beli lagi. Pakan bantuan digunakan untuk benih ikan Lele hasil pembelian kelompok. Tapi malah mati Lelenya juga,” ungkap Hojin.

Sementara itu, ketika HR mencoba untuk mengkonfirmasikan permasalahan tersebut kepada Bidang Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kota Banjar, sebagai pelaksana program, namun pejabat berwenang sedang tugas dinas ke Batam. Begitu pula saat HR mencoba menghubungi melalui telepon selularnya, tapi hingga berita ini diturunkan belum juga mendapat jawaban.

Sementara itu, pejabat terkait lainnya yang berwenang memberikan penjelasan, juga belum bisa ditemui HR, karena menurut beberapa stafnya mereka sedang tidak di tempat. (Eva)

Niat Lihat Hasil Pancingan, Malah Temukan Mayat Bayi Terbungkus Karung di Sungai Tugu Jaya Tasikmalaya

Niat Lihat Hasil Pancingan, Malah Temukan Mayat Bayi Terbungkus Karung di Sungai Tugu Jaya Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Dua orang pemancing menemukan mayat bayi perempuan terbungkus karung di Sungai Tugu Jaya, Kampung Ciranca, Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,...
Pemeriksaan Hewan Kurban, Petugas di Kota Banjar Temukan Sapi Terindikasi PMK

Pemeriksaan Hewan Kurban, Petugas di Kota Banjar Temukan Sapi Terindikasi PMK

harapanrakyat.com,- Menjelang Idul Adha, petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan hewan kurban milik...
Kecelakaan Maut Motor Vs Pick Up di Sumedang, 1 Orang Meninggal di Tempat

Kecelakaan Maut Motor Vs Pick Up di Sumedang, 1 Orang Meninggal di Tempat

harapanrakyat.com,- Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Jalan Raya Bandung-Cirebon, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (2/6/2025) sekitar pukul 23.45 WIB. Kecelakaan maut yang melibatkan...
Nenek di Cihaurbeuti Ciamis diduga dibunuh cucu

Nenek di Cihaurbeuti Ciamis Diduga Dibunuh Cucu, Jasadnya Ditemukan di Jurang

harapanrakyat.com,- Seorang nenek bernama Cucu Cahyati (60) warga Dusun Citengah, Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat diduga dibunuh cucunya sendiri. Jasad korban...
Gerakan Pangan Murah di Sumedang

Diserbu Warga, Gerakan Pangan Murah di Sumedang Jadi Andalan Jelang Idul Adha

Harapanrakyat.com,- Ratusan warga tampak antusias memadati halaman parkir Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (3/6/2025). Mereka datang untuk membeli bahan kebutuhan...
Syukuran Kelulusan dengan Tanam Pohon, Nanang Permana Beri Apresiasi ke SMPN 2 Panumbangan Ciamis

Syukuran Kelulusan dengan Tanam Pohon, Nanang Permana Beri Apresiasi ke SMPN 2 Panumbangan Ciamis

harapanrakyat.com,- Kegiatan unik dilaksanakan SMPN 2 Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dalam momen kelulusan pelajar kelas 9, pada Senin (2/6/2025). Mereka melakukan syukuran kelulusan...