Ciamis, (harapanrakyat.com),– Pemerintah Kab. Ciamis dalam waktu dekat ini akan merealisasikan pembangunan Jembatan Bungsu, yang menghubungkan Dusun Geger Tengah Desa Sukasari Kec. Tambaksari Kab. Ciamis dengan Desa Malapajaya Kec. Cilebak Kab. Kuningan.
Tentunya, kabar gembira itu sangat dinantikan warga di kedua perbatasan. Pasalnya, jembatan yang melintasi Sungai Cijolang, dengan panjang 72 meter itu sangat membantu aktifitas sehari-hari warga di kedua wilayah.
Sekmat Tambaksari, Darmawan SH., Senin (16/1), di ruang kerjanya, mengatakan, biaya pembangunan jembatan tahap pertama, sebesar Rp 200 juta, yang bersumber dari APBD Ciamis dipastikan sudah ada.
âPembangunan jembatan memang sedikit tertunda, karena proses pencairan membutuhkan waktu lama,â ungkapnya.
Darmawan menambahkan, pihaknya masih menunggu keputusan dari Dinas Bina Marga Kab. Ciamis. âKami sedang menunggu pihak Bina Marga terjun ke lapangan. Meski begitu, curah hujan yang mengguyur Kec. Tambaksari akan menjadi bahan pertimbangan,â katanya.
Sementara itu, Staf Bidang Jembatan dan Jalan Dinas Bina Marga Kab. Ciamis, Nono Warsono, mengungkapkan, hingga kini pihaknya belum dapat memastikan waktu dimulainya pembangunan jembatan.
âYang jelas pembangunan dilakukan akhir bulan ini. Kami juga masih menunggu pencairan dari APBD Propinsi dengan total sekitar Rp 450 juta,â ungkapnya.
Nono menjelaskan, total biaya/ anggaran untuk keperluan pembangunan jembatan mencapai angka RP. 650 Juta. Diantaranya, Rp 200 juta dari APBD untuk pondasi, Rp 250 juta dari APBD Propinsi untuk bangunan atas, dan Rp 200 juta dari APBD Propinsi untuk pengaspalan jalannya.
Dari informasi yang dihimpun HR, menyebutkan, jembatan Bungsu pada pertengahan Bulan September 2011 terputus, akibat diterjang arus sungai Cijolang. Bahkan, putusnya jembatan mengakibatkan 13 orang luka berat dan ringan. Selama itu juga, warga terpaksa menggunakan rakit untuk mendistribusikan hasil bumi, ternak dan aktifitas warga lainnya. (DK)