Ciamis, (harapanrakyat.com),- Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Ciamis menggelar Penilaian Kinerja Guru (PKG), di SDN 4 Buniseuri, Kamis (5/1). PK Guru itu sengaja diselenggarakan untuk meningkatkan kinerja para guru di tingkat SD (Sekolah Dasar) dan MI (Madrasah Ibtidaiyyah).
Pada kesempatan itu, Kadis Pendidikan Kab. Ciamis, Drs. Akasah M.BA, mengatakan, kegiatan PKG tak lain untuk mewujudkan guru yang profesional, sebab harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu.
Menurut dia, dengan PKG tersebut, diharapkan guru akan lebih yakin dan menjadi seorang profesional di bidangnya. Hasil PKG juga berguna untuk menyusun profil kinerja guru, sekaligus sebagai input dalam pembuatan Program Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Selain itu, hasil PKG juga dijadikan bahan untuk penetapan perolehan angka kredit guru didalam pengembangan karir. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru, plus angka kreditnya.
âJika penilaian guru dilaksanakan secara objektif, visi pendidikan Kab. Ciamis terdepan di wilayah priangan dapat terwujud. Begitu juga para guru dapat menjadi insan yang cerdas, komprehensif dan berdaya saing tinggi,â ungkapnya.
Ketua pelaksana PK Guru, Amir, S.Pd, menyebutkan, peserta PKG diikuti oleh seluruh Kepala SD dan MI se-Kec. Cipaku. Sementara itu, Tim Pengawas Kabupaten, Drs. Haerun, MM., mengungkapkan harapannya agar semua pihak bisa memahami prinsip, proses, atau prosedur PK Guru sebagai suatu sistem penilaian kinerja yang dilakukan oleh para Kepala sekolah berbasis bukti (evidence-based appraisal)
Di tempat yang sama, Tim Pengawas UPTD Pendidikan Kec. Cipaku, H. Dedi, S.Pd., saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Sabtu, (7/1), mengatakan, sistem PKG yang akan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, harus mengacu pada format yang sudah ada. Intinya, penilaian harus dilakukan secara objektif dan tidak ada rekayasa, sebab angka kredit itu menyangkut nasib para guru.
Kepala Sekolah yang namanya enggan dikorankan, mengungkapkan, dalam proses pembelajaran perlu dikembangkan kebersamaan untuk mencapai tujuan belajar, juga diarahkan pada kemampuan kerjasama peserta didik, dimana guru tidak selalu memberi tugas individual tetapi juga memberikan tugas kelompok.
Keterpaduan evaluasi pada lembaga pendidikan sekolah dasar memiliki bermacam fungsi selektif, diagnostik, penempatan dan fungsi pengukur keberhasilan. Pada umumnya lebih ditekankan pada aspek kognitif, sementara aspek apektif kurang mendapat perhatian.
âDisamping Kepala Sekolah menilai kinerja guru dan sebagainya, sudah saatnya semua pihak dapat mengembangkan evaluasi terhadap diri sendiri agar tujuan PKG dapat tercapai,â pungkasnya. (dji)