(Mengejar Rejeki di Malam Tahun Baru)
Deni Supendi
âAlhamdulillah tahun baru kali ini, keuntungan dagang saya bisa mencapai 10 sampai 15 kali lipat dibandingkan pendapatan hari-hari biasa,â ucap Mamat (34), seorang pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di Alun-alun Kec. Langensari Kota Banjar, Sabtu (31/12).
Di gerobaknya, Mamat sudah menyiapkan berbagai macam minuman, mulai Kopi beragam rasa, Ale-ale, Teh Sisri, Pop Ice, termos panas, dan termos es. Semua jenis minuman itu disusun rapi berjajar di atas gerobak PKL miliknya.
Sejak Sabtu pagi kemarin, Mamat pergi belanja ke Pasar Langensari, untuk menyiapkan segala kebutuhan dagangan malam tahun baru. Dia kebetulan menjadi pedagang minuman siap saji, seperti kopi dan es.
Tidak lupa, Mamat juga menyiapkan stamina untuk bergadang, berjualan hingga larut. Soalnya, dia memperkirakan, pada malam tahun baru ini, Alun-alun Langensari akan menjadi lautan manusia, dan keramaian itu sampai tengah malam.
Sore harinya, sekitar pukul 3, Mamat bergegas mendorong gerobak dari rumah yang lokasinya tidak jauh dari kawasan alun-alun. Dia merapikan tempat dimana dia akan berjualan, mulai menyapu dan menyiapkan tempat untuk gerobak miliknya.
Ternyata, memasuki pukul empat, keramaian sudah mulai nampak. Gairah mencari rejeki untuk menghidupi sang istri dan dua orang buah hati membuat Mamat menjadi sumringah.
Mamat berharap pada malam tahun baru itu, dia bisa meraup untung besar. Dia pun berdoa dalam hati, meminta kepada Alloh, agar dia mendapat kemudahan dalam menjajakan minuman siap saji.
Alhasil, satu persatu konsumen mulai berdatangan, Mamat dan istri akhirnya menjadi sibuk, menyiapkan minuman sesuai permintaan konsumen, ada yang minta minuman dingin, ada juga yang minta minuman panas.
âKonsumen terus berjubel, mereka ada yang minta kopi dingin, ada juga yang minta dibuatkan suplemen ektrajos, kuku bima, dll. Emang cuacanya cukup panas. Tapi ada juga yang minum kopi,â ungkapnya.
Waktu terus berlalu, lautan manusia yang memadati kawasan alu-alun sudah tidak bisa dibendung. Mereka ingin menyaksikan hiburan band lokalan yang disediakan pemuda setempat, untuk menghibur warga Langensari, pada malam tahun baru 2012 ini.
Ting teng, pukul 00.00 WIB, bunyi-bunyi terompet (pret! Pret! Pret!) dan kemeriahan warga menggema menyambut denting waktu memasuki tahun baru 2012. Mamat juga ikut bersorak, sambil membuka laci, menghitung berapa laba (keuntungan) yang dia peroleh malam itu.
Mamat tidak menduga, pendapatannya mencapai angka Rp 500 ribu. Padahal di hari-hari biasa, dia mengaku hanya mendapat pendapatan sekitar Rp. 30 sampai Rp 50 ribu saja.
âSaya tidak menyangka, malam ini rejeki saya nomplok,â pungkasnya sambil tersenyum sumringah. ***