Banjar, (harapanrakyat.com),- Tahun anggaran 2012 ini, Bidang Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Banjar rencananya akan melaksanakan tiga program kegiatan. Salah satu program utamanya yaitu revitalisasi Karang Taruna Kota Banjar.
Kabid. Sosial Disnaker Kota Banjar, Kokom Komala, A.Ks., mengatakan, revitalisasi Karang Taruna Kota Banjar perlu segera dilakukan karena sudah lama kepengurusannya tidak diganti, yakni dari 2005-2012. Padahal, pergantian kepengurusan seharusnya dilakukan antara tahun 2007-2008.
“Dengan demikian, untuk membentuk kepengurusan baru Karang Taruna Kota Banjar, kami telah menggelar temu karang taruna, dan sekarang tinggal acara pelantikan yang akan dilakukan langsung oleh Pak Walikota. Ini merupakan program yang pokok di tahun 2012,” katanya, Senin (19/3).
Lanjut Kokom, sedangkan dua program lainnya yaitu mengenai penanggulangan kemiskinan di Kota Banjar, dan program rehab rumah pada kegiatan P2WKSS di Kel. Mekarsari, Kec. Banjar.
Untuk masalah penanggulangan kemiskinan, rencananya Bidang Sosial akan mengadakan rapat koordinasi bersama Tim Koordinasi Penanganan Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang tersebar di beberapa instansi, sebab semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut terlibat di dalamnya, termasuk BPS.
“Pada rapat koordinasi nanti kita akan menyamakan persepsi. Adanya forum TKPKD diharapkan satu suara mengenai kemiskinan di Kota Banjar, sehingga bisa diketahui angka kemiskinan di Kota Banjar ini apakah naik atau turun dalam setiap tahunnya. Sedangkan suport dari pemerintah cukup besar untuk kemiskinan, baik dari pemerintah kota, provinsi maupun pusat,” ujarnya.
Hal itu perlu diketahui, sebab selama ini ada tiga instansi yang mempunyai data kemiskinan berdasarkan kategori miskin dan hasil survey masing-masing, diantaranya yaitu BPS, Disnaker dan Disdukcapil.
Dengan diadakannya duduk bersama, lanjutnya, diharapkan dalam pemberian bantuan kepada warga miskin bisa terakomodir dengan baik. Artinya, jangan sampai satu warga miskin mendapat bantuan serupa dari dua dinas/instansi. Misalnya pada program bedah/rehab rumah atau bantuan berupa permodalan untuk usaha.
“Sebetulnya semua dinas punya persepsi yang sama, karena sebelumnya kita sudah menyamakan persepsi dalam masalah penanganan kemiskinan itu, cuma belum ada action,” kata Kokom.
Selain kegiatan tersebut, pihaknya juga akan melakukan Monep ke beberapa Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang telah terbentuk, supaya bisa diketahui Kube mana yang tidak berjalan dan perlu diberikan motivasi agar bisa bangkit lagi.
Kemudian untuk P2WKSS, pihaknya akan mendukung melalui rehab rumah sebanyak 25 KK, bertempat di Kel. Muktisari, dengan menggunakan dana dari APBD kota. “Sekarang baru tahap persiapan, dan untuk pelaksanaannya itu di triwulan dua,” pungkas Kokom. (Eva)