Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarDiperindagkop Bantah Tudingan Tak Peduli Pengrajin Tahu & Tempe

Diperindagkop Bantah Tudingan Tak Peduli Pengrajin Tahu & Tempe

Banjar, (harapanrakyat.com),- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Diperindagkop) Kota Banjar, membantah jika pihaknya dituding tidak memperdulikan nasib para pengrajin tahu dan tempe di Kota Banjar.

Adanya kegiatan pembinaan untuk peningkatan SDM maupun kualitas produksi, serta pemberian alat produksi kepada para pengrajin adalah salah satu bentuk kepedulian dari Diperindagkop.

Hal tersebut dikatakan Kabid. Perindustrian Diperindagkop Kota Banjar, Dra. Titi Winarti, M.Pd., pada HR, Senin (16/4), terkait adanya tudingan dari sejumlah aktifis yang mempertanyakan mengenai kinerja pihaknya dalam pembinaan terhadap industri kecil menengah (IKM), khususnya pengrajin tahu dan tempe di Kota Banjar.

“Perlu diketahui, bahwa pembinaan itu ada dua macam, yaitu pembinaan formal dan informal. Kalau pembinaan formal, itu melalui kegiatan, seperti diadakannya pelatihan dengan menghadirkan ahli sesuai jenis usahanya, misalkan usaha tahu, berarti kita mengundang ahli pembuatan tahu. Sedangkan pembinaan informal tidak ada kegiatan, jadi kita terjun langsung ke tempat-tempat usaha IKM untuk mengetahui kendala yang terjadi di lapangan. Dan selama ini yang kita bina itu bukan usaha tempe dan tahu saja,” jelasnya.

Lebih lanjut Titi mengatakan, berdasarkan adanya aspirasi dari masyarakat, yang kebetulan di Bidang Perindustrian juga ada di RPJM, maka untuk tahun 2012 ini pihaknya mempunyai program pelatihan bagi pengrajin tahu dan tempe, berikut dengan bantuan alat produksi.

Kegiatan pelatihan bagi pengrajin tahu dan tempe se-Kota Banjar akan dilaksanakan sekitar bulan Mei-Juni, yaitu di akhir triwulan dua. Kegiatan tersebut sudah ada di DPA.

Sementara mengenai banyaknya tahu Ciamis masuk ke Banjar, katanya, itu karena jumlah pengrajin tahu di Kota Banjar sedikit dan mereka hanya sebagai pengrajin mikro yang volume produksinya juga sedikit.

Namun, jarangnya tahu produksi Banjar ditemui di pasar Banjar bukan berarti tidak laku di pasaran, tetapi justru pemasaran tahu produksi Banjar lebih banyak ke luar daerah.

Berdasarkan data yang tercatat pada Bidang Perindustrian, di Kota Banjar ini ada 75 pengrajin tahu dan 51 pengrajin tempe dengan volume produksinya sedikit. Namun, bagi mereka yang ingin menambah volume produksi tetapi terkendala alat produksi, maka pihaknya akan memberi bantuan berupa peralatan, caranya yaitu mengajukan proposal terlebih dahulu.

“Jumlah pengrajin tahu dan tempe paling banyak berada di Kec. Banjar, tepatnya di Desa Balokang. Dan tempat tersebut sudah dikaji oleh tim dari UNPAS Bandung sebagai sentra produksi tahu dan tempe di Kota Banjar. Selanjutnya, untuk bantuan peralatan, saat ini kita akan memberi bantuan alat produksi kepada pengrajin tahu di Balokang milik Haji Oding, karena dia membutuhkan alat untuk menambah volume produksi tahunya,” kata Titi.

Kemudian, berdasarkan rekomendasi hasil kajian klasifikasi produk IKM Kota Banjar tahun anggaran 2008, untuk produksi tahu berada di wilayah Kec. Pataruman dan Kec.Banjar, sedangkan produksi tempe di Kec. Purwaharja, Banjar, dan Kec. Langensari.

Dia menambahkan, mengenai koordinasi dengan OPD terkait lainnya, Titi mengaku, bahwa koordinasi itu tetap ada, bukan hanya masalah program pembinaan pengrajin tahu dan tempe saja, tapi setiap program berkaitan dengan OPD lain.

“Kalau untuk masalah pembuatan saluran pembuangan limbah tempe dan tahu yang dilakukan oleh Dinas PU, itu karena di PU ada anggaran untuk pembangunan limbahnya, sedangkan di kita hanya untuk bantuan peralatannya saja,” pungkas Titi. (Eva)

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...
Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

harapanrakyat.com,- Sebanyak 435 orang calon jemaah haji (Calhaj) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Kloter 19 JKS, berangkat menuju Embarkasi Bekasi. Pemberangkatan ratusan calon jemaah...
Juara Back to Back

Berhasil Membawa Persib Juara Back to Back Liga 1, Kira-kira Berapa Gaji Bojan Hodak?

Bojan Hodak menorehkan prestasi luar biasa bagi tim Persib Bandung. Pelatih asal Kroasia itu berhasil membawa Persib juara back to back Liga 1, dan...
Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa keluhkan guru olahraga SMAN 1 Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, dalam menghukum murid dengan berjemur di lapangan di bawah terik...
Hukum Muridnya Berjemur di Lapangan, Ortu Siswa Keluhkan Sikap Arogansi Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis

Hukum Muridnya Berjemur di Lapangan, Ortu Siswa Keluhkan Sikap Arogansi Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Orang tua siswa (ortu) keluhkan kerasnya perlakuan HR, oknum guru olahraga SMAN 1 Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pasalnya, guru tersebut terkesan bersikap...