Pihak PLN Mengaku Telah Sebarkan Surat Pemberitahuan
Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemadaman listrik di wilayah Kota Banjar yang terjadi pada Jumâat malam (13/4), dari pukul 18.30-21.00 WIB, serta pada hari Sabtu dan Minggu siang (14-15/4), sekitar pukul 09.00-16.00 WIB, membuat sejumlah pengusaha warung internet (warnet) merugi.
Seperti diungkapkan Ade, salah seorang pengelola warnet, saat ditemui HR, Minggu (15/4). Dia mengaku, akibat dari pemadaman tersebut pendapatannya menurun sekitar 50%.
âJangankan mati lampu selama berjam-jam, cuma 10 menit saja usaha warnet bisa rugi. Pasalnya, begitu nyala lagi, maka jumlah nominal waktu maupun uang yang harus dibayar pengunjung yang sebelumnya sedang on line tidak akan nampak di server,â jelasnya.
Untuk menentukan waktu dan jumlah pembayaran bagi pengunjung yang telah on line lebih dari satu jam, kata Ade, cara penghitungannya hanya berdasarkan perkiraan saja.
âBiaya per jam tiga ribu rupiah, kalau ngambilnya paket selama dua jam itu biayanya hanya lima ribu rupiah. Ya kalau ada pengunjung yang baru on line sekitar 10 atau 20 menitan saya gratiskan saja, karena bingung menghitungnya. Apalagi untuk yang ngambil paket. Dan itu jelas kerugian. Bila dihitung dari Jumâat malam sampai hari Minggu, jumlah kerugiannya mencapai sekitar 50 persen,â tutur Ade.
Hal senada juga diungkapkan Rian, pengelola warnet lainnya. Menurut dia, selain bisa merugikan pendapatan, pemadaman listrik bisa pula mengakibatkan adanya kerusakan pada perangkat warnet, misalkan komputer.
âKalau kejadiannya bray pret, bray pret lagi, bisa merusak perangkat komputer. Saat menyala, otomatis listrik yang tersedotnya jadi lebih banyak, sehingga pulsa listrik cepat habis. Itu juga merupakan kerugian bagi usaha warnet atau pun usaha-usaha lain yang dominan menggunakan tenaga listrik,â keluh Rian.
Baik Ade maupun Rian berharap, jika akan ada pemadaman listrik sementara, pihak PLN sebelumnya memberitahukan kepada masyarakat. Sehingga, pada waktu-waktu tertentu mereka tidak akan mengoperasikan usahanya tersebut.
Pihak PLN Telah Sebarkan Surat Pemberitahuan
Di tempat terpisah, Supervisor Teknik PT. PLN UPJ Banjar Kota, Eman Suherman, saat ditemui HR, Senin (16/4), menjelaskan, bahwa pemadaman listrik yang terjadi pada Jumâat malam akibat adanya Under Frekuensi Relay (UFR) dari Regent (pengatur beban).
âUntuk pemadaman yang malam hari, itu kendalanya bukan dari kami, tapi dilakukan langsung oleh pengatur beban yang ada di Bandung, karena kewenangan untuk masalah pengaturan beban adanya di PT. PLN Bandung,â kata Eman.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam pengoperasian sistem tenaga listrik perlu adanya pengamanan sistem dari kekurangan daya pembangkit, dengan mengadakan pelepasan beban secara otomatis, maupun manual, yakni menggunakan UFR.
Sehingga, dengan pelepasan beban, maka keseimbangan kapasitas daya pembangkit dan daya beban dapat diperoleh kembali. Serta pelepasan beban harus dapat menahan frekuensi di atas batasan frekuensi pembangkit.
Pemulihan frekuensi yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan sistem akibat gangguan yang menyebabkan berkurangnya suplai daya secara tiba-tiba, merupakan tujuan utama pengoperasian UFR.
Namun, pada kenyataannya sering kali terjadi bekerjanya UFR tidak dibarengi oleh pulihnya frekuensi ke kondisi normal 50 Hz, karena besarnya beban yang dilepas di tiap penyulang tidak sesuai dengan target yang diinginkan.
âSeharusnya frekuensi di kita 50 Hz, tapi ini diperkirakan kurang, jadi di Banjar juga kebagian padam,â tandas Eman.
Sedangkan untuk pemadaman yang terjadi siang hari, lanjutnya, memang dilakukan oleh PT. PLN UPJ Banjar Kota. Namun sebelumnya pihaknya telah memberikan surat pemberitahuan kepada para pelanggan. Pemadaman dilakukan mulai dari Rancagaok, kemudian wilayah perkotaan dan RSUD Banjar.
Alasan dilakukannya pemadaman sementara akibat adanya kabel yang sudah terlalu lama belum diganti, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan terhadap suply pasokan listrik.
âPemadaman memang sudah direncanakan, dan kami juga sebelumnya telah memberikan surat pemberitahuan kepada pelanggan yang ada di sekitar wilayah perkotaan. Tapi tidak semua rumah diberikan surat pemberitahuan. Penggantian kabel yang kami lakukan itu untuk perawatan jaringan, makanya kendala itu kami ganti dengan kabel tanam. Dan sekarang kendala tersebut sudah beres,â kata Eman. (Eva)