Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya Pasar Banjar telah selesai direnovasi atau lebih tepatnya lagi direvitalisasi, karena semua bangunan yang ada dihancurkan untuk kemudian dibangun kembali, dengan catatan tidak merubah bentuk dan denah asalnya.
Sekarang ini Pasar Banjar telah kembali ditempati oleh para pedagang/penghuninya, yang pada waktu proses pembangunannya untuk sementara waktu para pedagang Pasar Banjar berdagang di pasar sementara yang berlokasi di terminal bus Kota Banjar.
Penandatanganan prasasti pun telah dilakukan oleh Walikota Banjar sebagai tanda telah diresmikannya Pasar Banjar ini. Saking demikian konsennya pihak Pemerintah Kota Banjar di bawah kepemimpinan Walikota Banjar, khususnya untuk Pasar Banjar ini akan diganti namanya menjadi Patroman Plaza yang direncanakan juga buka sampai malam hari.
Dengan demikian diharapkan keberadaan Pasar Banjar, pasca menjadi Patroman Plaza ini, dapat melayani/berfungsi melayani bagi para pembeli yang berasal dari Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Sehingga keberadaan Patroman Plaza ini bisa benar-benar berfungsi sebagai Pasar Regional.
Harapan lainnya juga dari keberadaan Patroman Plaza ini dapat mendukung bagi terpenuhinya keinginan warga Banjar, bahwa Banjar kembali menjadi sebuah kota yang tidak pernah tidur, artinya di sini aktivitas kehidupan di Banjar ini terwujud dalam 24 jam.
Akan tetapi itu semua harus didukung oleh segenap elemen masyarakat Banjar, mulai dari para pedagang Pasar Banjar, Pedagang Kreatif Lapangan (PKL), petugas parkir, para pembeli dan segenap OPD terkait. Sehingga pada akhirnya masalah ketertiban, kebersihan, keindahan dan kenyamanan dapat terwujud di Patroman Plaza ini.
Kita harapkan untuk Kota Banjar ini, oleh keberadaan pasar tradisional yang telah dikemas dalam bentuk modern ini, dapat menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk dapat datang dan singgah di Banjar ini.
Kita lihat pada beberapa daerah, seperti di Kota Solo Provinsi Jawa Tengah dan Kota Yogyakarta di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, keberadaan pasar tradisional di kedua kota ini sangat mewarnai bagi aktivitas kehidupan kotanya. Akan tetapi bukan berarti tidak ada mall, plaza, ataupun perkulakan modern.
Pada kedua kota itupun tetap ada mall dan plaza serta perkulakan modern, akan tetapi dikemas sedemikian rupa sehingga keberadaannya tidak mengganggu dan mematikan pasar tradisional ataupun para pedagang kecil lainnya.
Pada akhirnya nanti diharapkan Kota Banjar ini dapat menjadi suatu daerah yang ramai dan menarik untuk dikunjungi bagi orang-orang dari sekitarnya, juga disinggahi oleh orang-orang yang sedang dalam perjalanan menuju obyek wisata Pangandaran dan yang akan menuju ke Provinsi Jawa Tengah, ataupun yang memang sengaja datang ke Kota Banjar ini sendiri.