Sabtu, Maret 15, 2025
BerandaBerita BanjarSejumlah Fasilitas BBI Kubangsari Rusak Parah, Meski Masih Berusia Muda

Sejumlah Fasilitas BBI Kubangsari Rusak Parah, Meski Masih Berusia Muda

Demi Kejar PAD, Kolam di Kontrak ‘Bawah Tangan’

bangunan hatcery pendederan benih ikan tak terpakai hingga kini, selain dinding bangunan yang hancur sejumlah bak pendederan pun tak berfungsi. Aset miliaran rupiah ini tak mampu memberikan kontribusi terbaiknya. Foto : Eva Latifah/HR.

Kondisi sarana dan prasarana yang berada di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Kubangsari kini sangat memprihatinkan. Padahal uang rakyat yang tertanam di BBI hingga saat ini telah mencapai Rp. 12 Miliar. Sebuah angka fantastis, akan tetapi unit teknis ini dianggap masih belum maksimal dalam meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sejumlah fasilitas bangunan sudah tak layak pakai, seperti bangunan kolam deder yang tepat berada dibelakang kantor UPTD. Kini, kondisinya bak bangunan yang terkena terjangan angin puting beliung. Padahal pembangunannya baru berumur kurang lebih 7 tahun.

Tak kalah parahnya, kolam yang diperuntukkan bagi kolam pemancingan pun bernasib serupa. Bahkan, satu lokasi kolam pemancingan sudah tak beratap, alias ambruk tak bersisa. Padahal baru saja dibangun kurang lebi 3-4 tahun ke belakang.

Hal serupa menimpa 3 bangunan hatchery lainnya. Ketiga hatchery itu kini tak berproduksi, hanya satu yang mampu menghasilkan pendapatan. Pihak UPTD berkilah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi kendala utama akibat tak beroperasinya ketiga hatchery itu.

Sementara itu, terdapat tiga kolam yang sama sekali tak berfungsi. Menurut salah seorang petugas di BBI menyebutkan, ketiga kolam tersebut mengalami kebocoran total, akibat pondasi kolam ambrol. “Sudah hampir 3 tahun tak berfungsi dan belum ada perbaikan,” ujarnya.

Tak hanya kolam yang tak berfungsi, saluran air yang bertujuan untuk mengairi kolam-kolam ikan yang berada di belakang pun ikut turut tak berfungsi. Akhirnya, kolam tersebut tak berjalan sesuai teknis budidaya perikanan.

Sebuah bangunan mewah diatas kolam yang dilengkapi kamar ber-AC pun, konon tak banyak bermanfaat. Bahkan, bangunan mewah itu mangkrak tak berfungsi sama sekali. Hal itu pun terjadi pada bangunan kios kolam pemancingan, karena kolam pancing tak berfungsi otomatis bangunan itu pun ikutan mangkrak.

Beberapa kolam pun terlihat tak terurus sesuai cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), hal itu tentu akan mengganggu cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Kolam dipenuhi oleh tanaman air, bak layaknya kolam tepi rawa. Mungkin, lagi-lagi karena memang faktor kekurangan SDM.

Informasi yang tak kalah mengejutkan, yaitu adanya pihak luar yang menyewa kolam-kolam yang berada di BBI. Menurut keterangan petugas BBI menyebutkan, bahwa kolam yang masih bisa dipakai disewakan dengan harga Rp. 8000/meter persegi persekali panen ikan.

“Yang saya dengar seperti itu, sebab ada pejabat dari Dinas yang datang kesini mengintruksikan seperti itu,” ungkapnya.

Menurut pengakuan petugas tersebut, sebenarnya tak terawatnya BBI Kubangsari akibat pihak UPTD terlambat menentukan pangsa pasar yang akan ditempuh. Sehingga, dalam beberapa tahun terkahir tak jelas akan memproduksi benih ikan apa yang bagus harga di pasar.

“Ditambah lagi, sejumlah bangunan dan kolam memang berkwalitas rendah bangunannya. Belum sepuluh tahun sudah pada rusak, dan memang biaya perawatan sarana dan prasarana selalu minim,” pungkasnya. (eva/SBH)

Mengulas Upacara Labuh Saji, Ritual Unik Nelayan Di Palabuhanratu Sukabumi

Mengulas Upacara Labuh Saji, Ritual Unik Nelayan Di Palabuhanratu Sukabumi

Selain sebagai destinasi memukau, Palabuhanratu di Sukabumi juga memiliki tradisi yang memiliki makna mendalam bernama Upacara Labuh Saji. Tradisi ini sudah berlangsung turun temurun...
Penemuan Mumi Kucing Purba Bertaring Pedang di Yakutia

Penemuan Mumi Kucing Purba Bertaring Pedang di Yakutia

Kucing purba bertaring pedang cukup mengejutkan di kalangan ilmuwan. Penemuan ini sebenarnya sudah berlangsung pada tahun 2020 silam. Akan tetapi, kian menyita perhatian dan...
Ketahui Cara Mengatasi Burung Cendet Macet Bunyi dan Penyebabnya

Ketahui Cara Mengatasi Burung Cendet Macet Bunyi dan Penyebabnya

Cara mengatasi burung cendet yang macet bunyi penting untuk dipelajari bagi para kicau mania. Salah satu alasannya karena burung ini terkenal memiliki kemampuan berkicau...
Upaya Pemkab Sumedang untuk Optimalkan Penggunaan DBHCHT 2025

Upaya Pemkab Sumedang untuk Optimalkan Penggunaan DBHCHT 2025

harapanrakyat.com,- Pemkab Sumedang, Jawa Barat, berupaya optimalkan penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebagai informasi, bahwa...
Petani di Langkaplancar Pangandaran Berharap Harga Gabah Stabil

Masuki Masa Panen, Petani di Langkaplancar Pangandaran Berharap Harga Gabah Stabil

harapanrakyat.com,- Saat ini, sejumlah petani di wilayah Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sudah banyak yang memulai panen padi. Para petani pun berharap harga...
Kasus Asusila dan Narkoba

Mantan Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Asusila dan Narkoba, Begini Kronologinya

harapanrakyat.com,- Mantan Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja resmi menjadi tersangka dalam kasus asusila dan narkoba. Kasus ini sempat mengguncang...