Banjar, (harapanrakyat.com),- Pada bulan Mei ini, rencananya UPTD Parkir Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Pariwisata (Dishubkominpar) Kota Banjar, akan melakukan uji petik perparkiran di wilayah Pasar Banjar.
Kepala UPTD Parkir, Cecep Kusnadi, SIP., saat ditemui HR, Senin (30/4), mengatakan, uji petik tersebut tujuannya untuk lebih mengetahui sejauh mana potensi perparkiran di kawasan pasar, apakah bisa ditingkatkan atau tidak.
“Hal itu dilakukan tentu sasaran utamanya untuk menggenjot pendapatan asli daerah dari sektor perparkiran. Karena, pendapatan parkir dari kawasan pasar saya nilai bisa ditingkatkan, sebab sekarang ada penambahan titik parkir, yaitu di tempat bongkar muat,” kata Cecep.
Menurutnya, selama para pedagang pasar direlokasi ke pasar sementara, pendapatan dari sektor perparkiran mengalami penurunan cukup signifikan. Pasalnya, lahan parkir di pasar sementara banyak dikelola oleh perorangan.
Sementara setoran paling banyak didapat dari petugas parkir yang ada di kawasan pasar. Terbukti, sejak Pasar Banjar dibuka, maka target setoran bulan April sudah tercapai 100 persen.
“Tahun ini, target PAD yang dibebankan pada UPTD Parkir jumlahnya sekitar 340 juta rupiah. Untuk itu kami punya target bulanan, yaitu sekitar 26 juta rupiah perbulannya, dan target bulan April tercapai 100 persen karena pasar sudah pindah. Jadi, untuk target bulan berikutnya juga pasti tercapai, apalagi nanti setelah dilakukan uji petik, bisa saja setorannya ditingkatkan, sehingga kami optimis PAD tahun ini dapat terealisasikan,” ujarnya.
Sementara itu, disinggung mengenai adanya masalah petugas parkir liar di kawasan Pasar Banjar, yang mana permasalahan tersebut sempat membuat resah petugas parkir resmi, maupun para pengunjung pasar, namun menurut Cecep, hal itu sudah dapat diatasi.
Karena, pihaknya hanya menempatkan petugas parkir resmi yang memang sebelumnya petugas tersebut menempati lapak parkir di pasar. Meski sekarang ada penambahan titik parkir, namun bukan berarti bebas untuk ditempati oleh petugas parkir liar.
Jika ada yang ingin mencari penghasilan dari lahan parkir baru di pasar, mereka tetap harus menempuh mekanisme yang berlaku, sehingga tidak ada lagi istilah petugas parkir liar.
Cecep juga menambahkan, kendala yang dihadapi oleh UPTD Parkir dalam pencapaian PAD yaitu masalah cuaca. Apabila musim hujan, pendapatan dari setiap titik parkir dipastikan menurun, contohnya dari kawasan Alun-alun Banjar.
Selain itu, minimnya kendaraan operasional yang dimiliki pihaknya, juga merupakan salah satu kendala bagi petugas dalam melakukan penarikan setoran ke setiap titik parkir.
“Kami hanya memiliki kendaraan operasional satu unit sepeda motor saja, itu pun dari pengadaan tahun 2005, dan sekarang kondisinya sudah jelek.Berharap ada penambahan kendaraan operasional, karena itu perlu untuk lebih mengoptimalkan kinerja petugas penarik retribusi parkir ke lapangan, diantaranya ke Pasar Langensari,” harap Cecep. (Eva)