Seorang Kepala Sekolah Tergelincir dan Masuk Jurang Sedalam 7 Meter
Ciamis, (harapanrakyat.com),- Amblasnya jembatan yang menghubungkan Desa Tenggerharja Kec. Sukamantri dan Desa Payungagung Kec. Panumbangan, dua bulan lalu, akhirnya merenggut korban. Pasalnya, seorang Kepala SMP Satu Atap Sukamantri, Maman Haryono, S.Pd.,M.Pd., jatuh tergelincir ke dalam jurang sedalam 7 meter.
Saat ditemui HR, Maman mengaku, tergelincir saat menlintasi jembatan sementara, yang terbuat dari bahan bambu, Senin (7/5), tepatnya sekitar pukul 7 pagi. Saat itu, dia mengaku hendak berangkat ke sekolah, untuk menunaikan tugasnya sebagai seorang kepala sekolah.
Namun sayangnya, di tengah jembatan, Maman menggilas gundukan sisa tanah yang menempel pada bambu/ jembatan. Alhasil, dia hilang keseimbangan, dia pun bersama motor bebek kesayangannya terperosok ke dalam jurang.
Akibat kejadian itu, pergelangan tangan, kaki dan badan Maman mengalami ngilu dan sedikit memar. Beruntung, saat kejadian, Maman masih mengenakan pengaman kepala. Padahal. Dia terguling bersama motornya sebanyak tiga kali.
âKepala saya sempat membentur kayu bambu yang ada di jurang. Untung saya pakai helm,â ujarnya.
Saat itu, tidak lama berselang, lanjut Maman, dia mendapat pertolongan dari warga setempat. Dia kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat, untuk mendapat perawatan. Sementara motor bebeknya, ditarik dari jurang menggunakan tali tambang.
Kini, Maman masih harus terbaring, sambil menunggu rasa ngilu dan memar di sekujur tubuhnya sembuh.
Di tempat terpisah, Kasi Jembatan Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Kab. Ciamis, Nono, saat dimintai tanggapan, melalui handphone-nya, Senin (7/5), mengatakan, pihaknya akan segera menangani jembatan bambu tersebut.
âDalam waktu dekat ini, kami akan segera membangun jembatan bambu yang memadai,â pungkasnya. (DK)