Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita TerbaruBagaimana Kondisi Sepak Bola Kita?

Bagaimana Kondisi Sepak Bola Kita?

Setiap kali digelar Piala Eropa dan juga Piala Dunia, selalu muncul pertanyaan, bagaimana kondisi dunia sepak bola kita? Prestasi apa yang dicapai?

Pertanyaan tersebut sangat klise, apalagi lantas ditambah dengan harapan “semoga kita bisa belajar dari negara-negara lain yang sepak bolanya sudah jauh lebih maju”. Sungguh, pertanyaan dan harapan itu tidak hanya klise, tetapi juga klasik. Namun, memang kedua hal itulah pertanyaan dan harapan yang perlu dikemukakan.

Setiap kali kita melihat kesebelasan-kesebelasan negara lain bermain memang muncul pertanyaan: mengapa mereka bisa demikian maju? Mengapa permainan mereka indah ditonton? Mengapa negara-negara itu memiliki pemain-pemain yang jagoan? Mengapa mereka bisa membina kesebelasan nasional mereka? Dan, masih banyak “mengapa” yang lain, yang hanya membuat kita semakin harus menundukkan kepada dan memukul-mukul dada karena melihat kondisi dunia persepakbolaan kita.

Sepak bola dikenal sebagai “permainan dunia”, dimainkan oleh jutaan anak; orang setiap hari di mana-mana, di jalan-jalan, di taman-taman, dan di lapangan sepak bola di berbagai belahan dunia. Bahkan, sebuah band dari Swedia, Rednex, melatunkan lagu berjudul “sepak bola, agama kami”. Itu menunjukkan bahwa sepak bola memiliki pengaruh yang begitu kuat; yang dalam bahasa Umberto Eco digambarkan sebagai “racun yang sebenarnya bagi orang zaman kini”.

Kuatnya racun sepak bola membuat negara-negara yang kini dilanda krisis ekonomi pun-Yunani, Spanyol, Portugal, dan Irlandia, misalnya seperti tidak merasakan krisis itu. Sepak bola tidak hanya sekedar sport, tetapi juga pekerjaan dan bisnis. Kita melihat bagaimana klub-klub di Spanyol, Portugal, Inggris dan Italia, misalnya mampu membangun bisnis dari olahraga ini. Para pemainnya mendapat gaji tinggi, para pemiliknya kaya raya. Banyak hal bisa dijual dari sepak bola. Selain permainannya, juga produk-produk cendera mata yang memberikan penghasilan demikian besar. Sepak bola adalah bisnis.

Setiap negara, tentu memiliki politik sepak bola, dalam arti bagaimana mengembangkan kesebelasan meraka, kemajuan ilmu dan teknologi tidak bisa tidak menjadi bagian yang tak terpisahkan. Ada filosofi pengembangan sepak bola Belanda, misalnya: “teknik”, “kawasan”, dan “komunikasi”. Dengan tiga prinsip itu Belanda mengembangkan persepakbolaan mereka.

Lalu, kita bagaimana? Kita harus jujur bahwa kita jauh tertinggal. Tak ada politik sepak bola, yang ada adalah sepak bola yang dipolitisasi. Kita lebih banyak bicara, bahkan bertengkar, dibandingkan bekerja. Itulah sebabnya mengapa sepak bola kita tidak hanya jalan di tempat, tetapi juga mundur. Mari kita nonton Piala Eropa sambil merenung apa yang harus kita lakukan untuk sepak bola kita. ***

Kandungan Surat At-Talaq Ayat 4, Pesan Tenang di Masa Iddah Wanita

Kandungan Surat At-Talaq Ayat 4, Pesan Tenang di Masa Iddah Wanita

Kandungan surat At-Talaq ayat 4 menyimpan kebijaksanaan mendalam yang menyentuh aspek kehidupan wanita, khususnya terkait masa iddah. Ayat dalam Al Quran ini memberikan pedoman...
Pohon Tumbang Timpa Garasi Mobil Milik Warga Tasikmalaya Saat Hujan dan Angin Kencang

Bruk… Pohon Tumbang Timpa Garasi Mobil Milik Warga Tasikmalaya Saat Hujan dan Angin Kencang

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon duku tumbang dan menimpa garasi mobil milik warga di Kampung Cisaro RT 01/06, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,...
Lampiaskan Nafsu karena Istri Tidak Melayani, Ayah Mencabuli Anak Tirinya Berulangkali di Kota Banjar

Lampiaskan Nafsu Bejat, Ayah Tega Mencabuli Anak Tirinya Berulang Kali di Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Seorang ayah di Kota Banjar, Jawa Barat, berinisial S (38) tega mencabuli anak tirinya. Dugaan pencabulan tersebut, karena diduga tidak dilayani oleh sang...
Dedi Mulyadi sindir pihak yang tak setuju program pendidikan di barak militer

Dedi Mulyadi Sindir Pihak yang Tak Setuju dengan Program Pendidikan di Barak Militer: Saya Aneh

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyindir pihak-pihak yang menentang program pendidikan di barak militer. Ia merasa heran dengan penolakan yang muncul, terutama terkait...
Penemuan Galaksi Hantu FCC 224 yang Membingungkan Para Ilmuwan

Penemuan Galaksi Hantu FCC 224 yang Membingungkan Para Ilmuwan

Para ilmuwan baru saja menemukan sebuah galaksi namun seolah tidak tampak dan hanya berupa bayangan samar di angkasa. Galaksi tersebut mereka beri nama Galaksi...
Polisi Bekuk Terduga Pelaku Asusila Anak di Ciamis, Jumlah Korban Sementara 13 Orang

Polisi Bekuk Terduga Pelaku Asusila Anak di Ciamis, Jumlah Korban Sementara 13 Orang

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis telah mengamankan F (27) terduga pelaku asusila dan kekerasan, warga Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Korban merupakan anak-anak laki-laki yang...