Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarBPK Larang Dana BOS Dipakai Kegiatan Hari Besar Nasional & Keagamaan

BPK Larang Dana BOS Dipakai Kegiatan Hari Besar Nasional & Keagamaan

Banjar, (harapanrakyat.com).- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi mengingatkan kembali kepada seluruh kepala sekolah di Kota Banjar, agar dana BOS, terutama yang sumbernya dari provinsi, harus digunakan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan (juknis).

Hal itu dikatakan Kabid. Dikdas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar, Drs. H. Sajudin, M.Si., pekan lalu pada HR. Dia menyebutkan, dalam peninjauan BPK menandai poin 12 yang tertuang pada juknis anggaran BOS Provinsi, tentang larangan penggunaan dana tersebut.

Intinya, sekolah dilarang menggunakan anggaran BOS untuk perayaan hari besar nasional maupun keagamaan. Sajudin mengatakan, pihaknya berharap penandaan poin 12 dari BPK dapat diimplementasikan oleh setiap kepala sekolah yang ada di Kota Banjar.

“Beberapa waktu lalu BPK telah meninjau SPJ BOS dari anggaran provinsi, dan memang hasilnya baik. Hasil peninjauan itu mengindikasikan bahwa semua kepala sekolah sudah mengerti dan bisa mengimplementasikan anggaran BOS. Namun, BPK mengingatkan kembali agar pengeluaran dana tersebut harus sesuai, serta tidak melenceng dari juknis yang telah ditetapkan,” ucapnya.

Sajudin juga tidak menampik, bahwa setelah peringatan itu digulirkan, banyak sekali pertanyaan dari para kepala sekolah. Sebab, perayaan hari besar keagamaan seperti Muludan, Rajaban, serta kegiatan pesantren kilat di bulan Ramadhan, sudah biasa dilaksanakan oleh setiap sekolah di Kota Banjar, yang mayoritas siswanya beragama Islam.

Selain itu, kurikulum penunjangnya pun ada yang tergabung dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam (Mapel PAI), dan dilakukan saat jam sekolah. Hal ini membuat para kepala sekolah mempertanyakan, apakah kegiatan tersebut juga harus dihilangkan.

Menurut Sajudin, yang tersirat pada poin 12 tersebut bukan berarti pihak sekolah dilarang mengadakan perayaan upacara/kegiatan hari besar nasional maupun agama.

“Silahkan mengadakan perayaan semeriah mungkin, asal jangan memakai dana BOS. Misalnya, dalam acara Muludan atau Rajaban pihak sekolah mendatangkan ustadz terkenal, biayanya ngambil dari BOS, itu yang tidak boleh, apalagi sampai memungut biaya dari siswa,” katanya.

Dia menambahkan, supaya tidak terjadi simpang siur atau tanda tanya berkepanjangan, pihaknya menegaskan agar dana BOS dari pusat maupun provinsi harus digunakan sesuai dengan juknis yang telah ada.  (HND) 

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memberikan seekor kuda kepada salah seorang siswa yang tengah menjalani pembinaan di barak militer Kodim 0610 Sumedang...
Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengunjungi kegiatan program pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan untuk anak remaja. Program tersebut berpusat di Kodim 0610 Sumedang,...
Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

harapanrakyat.com,- Pemdes Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan penghancuran tugu batas dengan Desa Jatihurip yang diduga oleh pengembang PT UMI. Bahkan sebelum penghancuran tersebut...
Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...