Ciamis, (harapanrakyat.com),– Sejumlah pengusaha tahu di Kab. Ciamis mulai merasa resah. Pasalnya, harga bahan baku kacang kedelai di pasaran terus mengalami lonjakan cukup signifikan, akhir-akhir ini. Saat ini, harga kacang kedelai berada di kisaran Rp 6.900 sampai Rp. 7.200.
Iwan, Pengusaha Tahu asal Desa Cisadap Kec. Ciamis, Senin (9/7), mengatakan, kenaikan harga kedelai terjadi menyusul rencana kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM), pada Bulan Juli, meski kenaikan BBM belum bisa dipastikan.
âJika terus seperti ini, tentu pengusaha tahu bakal gulung tikar. Alasannya, kini posisi pengrajin tahu semakin sulit. Di satu sisi harga kedelai naik, di sisi lain tidak mungkin jika harus menaikan harga jual tahu,â ungkapnya.
Menurut Iwan, harga kecang kedelai memang masih mengalami fluktuatif. Menyusul kenaikan harga kedelai, dia mengaku sempat berencana akan mengurangi ukuran tahu. Namun, dia khawatir, jika ukuran tahun dikurangi, justru akan jumlah konsumen juga akan berkurang.
Dia juga mengaku, pengrajin tahu seperti dirinya, membutuhkan rata-rata 40 sampai 75 kilogram kedelai perhari. Sebagian besar pengrajin tahun di wilayahnya, membeli kedelai dari Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Ciamis, Pasar Ciamis atau Tasikmalaya.
“Kalau beli di Kopti ada selisih lebih murah, sekitar Rp 100 – Rp 150 perkilogram, dibandingkan di pasar umum. Namun, tetap saja meski ada selisih harga, pengrajin tidak bisa menaikan harga jual,” katanya.
Lebih lanjut, Iwan meneybutkan, sekrang ini harga tahu super berkisar antara Rp. 300 hingga 350 perbuah. Ukuran tahu sedang Rp. 250, dan ukuran tahun paling kecil Rp 200. Menurut dia, tahu buatan Cibodas, Cisadap, mampu memenuhi kebutuhan tahu di Ciamis, Tasikmalaya dan Kota Banjar.
Senada dengan itu, Ateng, pengusaha tahu asal Desa Mekarjaya Kec. Baregbeg. Dia mengatakan, naiknya harga kedelai di pasaran tentunya menjadi beban berat bagi pengusaha tahu seperti dirinya.
Namun kata Ateng, mengantisipasi hal itu, dia mengurangi produksi tahu menjadi 20 kilogram perhari, dari semula sekitar 40 kilogram perhari. Dia khawatir, jika tidak seperti itu, justru akan merugi.
âProduksinya, disesuaikan dengan permintaan/ pemesanan dari pelanggan,â pungkasnya. (es)