(Keberadaan Pasar Batulawang Dinilai Tidak Menguntungkan)
Batulawang, (harapanrakyat.com),- Masyarakat Desa Batulawang, Kec. Pataruman, Kota Banjar, menginginkan keberadaan lapangan bola yang kini ditempati bangunan pasar agar dikembalikan lagi fungsinya seperti semula.
Mereka menyesalkan bangunan pasar yang megah tapi dinilai tidak bermanfaat bagi masyarakat setempat. Karena memang bangunan seperti itu tidak cocok ditempatkan di daerah Batulawang.
Selain itu, setelah lahan tersebut ditempati oleh bangunan pasar, masyarakat Batulawang kini tidak memiliki lapang. Pasalnya, lapang bola yang ada di Dusun Tundagan adalah milik PT. Perkebunan Nusantara, dan status tanahnya pun Hak Guna Usaha (HGU).
Keinginan lapangan bola supaya dikembalikan lagi fungsinya ke semula salah satunya diungkapkan oleh H. Darsono, tokoh masyarakat Batulawang. Dia mengatakan, pedagang tidak berminat untuk menempati bangunan pasar lantaran sepi pengunjung.
âBangunan pasar tidak cocok untuk pedagang. Mereka tidak berminat dagang di tempat itu karena selalu sepi pembeli. Jalannya juga cuma dilalui satu jalur angkutan umum, dan itu pun jarang melintas sebab jumlah angkutan kota ke arah sini sedikit. Lebih baik lahannya dikembalikan lagi seperti semula,â katanya, Selasa (10/7).
Menurut Darsono, dengan kondisi bangunan pasar seperti itu, para pedagang tidak bisa menyimpan barang dagangannya di pasar. Mereka harus ungkrah-angkrih ngangkut barang setiap pergi maupun pulang berdagang.
Sementara jumlah pendapatan dengan pengeluaran mereka tidak sebanding, bahkan tak jarang pulang tanpa membawa hasil sepeser pun. Akibatnya, para pedagang memilih untuk kembali berjualan di rumahnya masing-masing.
Pendapat serupa diungkapkan sesepuh adat Desa Batulawang, Ki Demang Wangsafyudin, SH. Menurut dia, pembangunan pasar di Batulawang dinilai hanya membuang-buang anggaran saja.
âYa saya pribadi menyesalkan. Harusnya bukan yang begitu bangunannya, tapi pasar rakyat seperti pada umumnya, dimana para pedagangnya ngalampar menjajakan barang dagangannya. Kalau itu mah seperti bangunan untuk lapangan futsal saja,â ujar Ki Demang.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga yang namanya enggan dikorankan. Warga tersebut mengatakan, bahwa sebetulnya dulu sebelum pasar dibangun sebagian masyarakat sudah mengemukakan ketidak setujuannya jika pasar dibangun di lapangan bola.
Bahkan warga yang dulu menyetujui, sekarang mereka mulai mengeluhkan keberadaan pasar di lokasi tersebut, dan menginginkan lapang dikembalikan fungsinya seperti sebelumnya.
âDulu dalam rapat sudah disampaikan, silahkan kalau mau membangun pasar di Batulawang, asal jangan di tanah lapang. Karena lapang itu sebagian lahannya hasil dari tukar guling dan sebagian lagi masyarakat yang beli, jadi lapang bola itu milik masyarakat Desa Batulawang,â tuturnya.
Setiap ada kegiatan-kegiatan hari besar nasional, seperti upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, masyarakat kurang merespon karena lokasinya terlalu jolok, yakni bertempat di lapang milik PT. Perkebunan Nusantara.
Kekecewaan masyarakat atas keberadaan bangunan pasar yang sama sekali dinilai tidak menguntungkan, membuat keinginan mereka semakin kuat untuk meminta supaya Pasar Batulawang dipindahkan.
Bahkan, masyarakat yang menolak dari awal pembangunan pasar bertekad tidak akan mensukseskan pemilihan kepala desa mendatang sebelum fungsi lapang di kembalikan ke semula. (Eva)