Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ribuan warga Desa Ciomas Kec. Panjalu melakukan tardisi Nyipuh. Tradisi Nyipuh merupakan tradisi penyucian diri menjelang memasuki Bulan Suci Ramadhan. Tradisi yang dilakukan di pertengahan Bulan Sya`ban ini diisi oleh acara Nalegan, Tawasulan, dan Ziarah Makam Gede K.H. Panghulu Gusti.
Juru Kunci Makam Gede, Siti Maryam, Minggu (8/7), mengatakan, K.H. Panghulu Gusti merupakan orang pertama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Panjalu. Rangkaian acara yang dimulai sejak Minggu hingga Senin (8-9/7), selain dihadiri warga Ciamis, juga dihadiri warga dari berbagai daerah, seperti Tangerang, Surabaya, dan Kalimantan.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Ciamis, H Iing Syam Arifin, dan jajaran Muspika Kec. Panjalu turut mengikuti acara tersebut dengan khidmat. Sementara para perempuan, pada umumnya mengenakan pakaian muslim berwarna putih.
Di tempat yang sama, Pjs. Kepala Desa Ciomas, Mumu Najmudin, mengatakan, acara Nyipuh merupakan tradisi yang dilakukan secara rutin setiap tahun. Selain sebagai ajang penyucian diri, tradisi Nyipuh juga menjadi ajang silaturahmi warga Ciomas, meski pesertanya tidak hanya warga setempat.
H. Erwin, peserta Nyipuh, mengungkapkan, tradisi yang dijalani oleh warga Ciomas, merupakan acara khusus untuk mendoalan para leluhur. Selain itu, nyipuh juga dijadikan sebagai ajang untuk introspeksi, melalui lantunan doa, tawasul dan ziarah.
“Supaya mengasah keikhlasan kita sebagai manusia,” Tuturnya.
Erwin menambahkan, mengasah tingkat keikhlasan itu tercermin dalam acara pembukaan, yakni acara Nalegan. Dimana para peserta membawa hasil bumi seperti beras kepada para sesepuh.
“Namun, para sesepuh tersebut tidak hanya menerima begitu saja, melainkan bertanya kepada si pembawa beras, seperti asal beras dibeli dari mana, dengan uang siapa, dan terakhir apakah si pemberi ridho dalam memberikan beras-nya atau tidak,” pungkasnya. (DK)