(Lurah Muktisari, Jajat Sudrajat)
Langensari, (harapanrakyat.com),- Kurangnya pemeliharaan Terminal Angkutan Kota (Angkot) Langensari, diduga disebabkan adanya kerjasama atau kesepakatan (MoU) antara warga pasar dan CV. Manuk Prima (Pelaksana Pembangunan Kawasan Pasar Muktisari) yang belum diselesaikan.
Lurah Muktisari, Jajat Sudrajat, Senin (9/7), mengatakan, area atau lahan yang digunakan untuk Terminal Angkot Langensari merupakan aset pemerintah. Sementara itu, status bangunan terminal sendiri masih milik CV. Manuk Prima.
âDengan kata lain, soal pemeliharaan terminal masih menjadi tanggung jawab pengusaha pemilik/ bangunan terminal,â ungkapnya.
Jajat menjelaskan, warga pasar kemungkinan masih memiliki tunggakan kepada perusahaan. Itu sebabnya, kata dia, bangunan terminal belum bisa diserah-terimakan oleh pihak pengusaha kepada pemerintah.
Ketika ditanya soal rencana relokasi terminal, Jajat mengutarakan, kemungkinan pengalihannya sudah ada. Menurut dia, lokasi terminal angkot yang saat ini ada, sudah tidak lagi strategis, karena terlalu berdekatan dengan fly over.
Dia mengungkapkan, relokasi terminal angkot Langensari, nantinya akan ditempatkan di sebelah selatan pasar, atau sekitar jalur pengairan (irigasi). âSaya kira, lokasi disitu cukup strategis,â katanya.
Meski begitu, Jajat menambahkan, untuk menyelesaikan urusan relokasi terminal Angkot Langensari, perlu melibatkan banyak pihak. Dia juga mengaku akan berkordinasi dengan instansi dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan keberadaan terminal tersebut.
Sementara itu, saat akan dikonfirmasi HR ke Kantornya, pihak direksi dan manajemen CV. Manuk Prima, sedang tidak ada di tempat. Di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjar, Mujjadi, ketika ditanya soal program pemeliharaan dan agenda relokasi terminal angkot Langen, belum mau memberikan tanggapan.
Seperti diberitakan pada edisi sebelumnya, Kondisi Terminal Angkutan Kota (Angkot) Langensari, kurang mendapat perhatian dan perawatan. Pasalnya, sebagian besar atap terminal, atau atap area perlintasan angkutan mengalami kerusakan cukup parah.
âLihat, tinggal kerangka besinya saja yang masih bertahan. Tapi, tidak menutup kemungkinan, lambat laun, kerangka besi/ penyangga atap bakal roboh, karena dibiarkan kehujanan dan kepanasan,â ungkap Ghofur, warga sekitar terminal, (sambil menunjuk ke arah terminal), beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, kata Ghofur, keberadaan terminal juga belum begitu dimanfaatkan oleh para awak angkutan. Soalnya, kebanyakan dari awak angkutan lebih memilih area sebelah selatan pasar Langen untuk ngetem (nunggu penumpang), ketimbang di terminal.
Iwan, warga setempat, juga mempertanyakan rencana relokasi terminal Langensari yang hingga kini belum terealisasi. Dia khawatir, jika terminal itu tidak dijaga, dirawat dan dipelihara, akan memberikan kesan kurang diperhatikan.
âJadi Mubadzir nantinya. Saya kira pembangunan terminal ini tidak dengan biaya sedikit. Setidaknya, keberadaan terminal ini bisa memberikan manfaat. Dan kalaupun ada rencana relokasi, sebaiknya disosialisasikan lagi,â ungkapnya. (deni)