Panawangan, (harapanrakyat.com),- Ketua Komisi II DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa Bc. Ip., MSi., kembali menggelar silaturahmi dan ceramah kebangsaan. Kali ini, acara tersebut digelar di Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Nurul Huda Sadapaingan Kec. Panawangan.
Dalam acara itu, Kang Agun memberikan ceramah dan motivasi kepada ratusan orang tua wali dan keluarga besar DTA Nurul Huda. Kedatangan Kang Agun di DTA Nurul Huda, merupakan undangan dari pihak pengelola, saat mengikuti kegiatan di Pon-pes Al-wasilah.
Pada kesempatan yang sama, Kang Agun menceritakan, sudah hampir tiga periode dirinya bekerja sebagai wakil rakyat. Dan pekerjaan sebagai wakil rakyat itu, kata dia, diperoleh melalui proses perjalanan yang sangat panjang.
Sebelum menjadi Anggota DPR RI, lanjut Kang Agun, dia mengaku pernah menjabat sebagai Sipir Penjara, ngompreng kenek angkutan. Dan semua itu dia lalui semasa masih muda, dan semasa kuliah.
âUntuk itu, saya berharap semua yang hadir disini bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. Sekarang jaman semakin modern, tidak sedikit orang sukses dengan keahlian IT-nya. Gunakan alat Tekhnologi yang ada sebagai ajang mencari ilmu dan gunakan juga untuk hal-hal yang positif,â pesannya.
Sementara itu, Ustadz Mahfud, pengelola DTA Nurul Huda, mengaku sangat mengapresiasi kedatangan Kang Agun. Soalnya, Kang Agun sebagai wakil rakyat, masih mau menyempatkan untuk berkunjung ke DTA Nurul Huda yang lokasinya berada jauh di gunung.
Gelar Silaturahmi di Pon Pes Cikolam Rajadesa
Melanjutkan acara silaturahmi, Kang Agun juga menyempatkan untuk menggelar acara yang sama di Pondok Pesantren Al-qomariyah Bani Husen Cikolam Kecamatan Rajadesa, beberapa waktu lalu.
Pengasuh pon-pes Al-qomariyah Cikolam, Kyai Mumu Mutalim, mengatakan, kedatangan Kang Agun ke pesantren menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Soalnya, selama ini masyarakat di daerah Rajadesa hanya bisa melihat Kang Agun layar televisi.
âDengan hadirnya Kang Agun memenuhi undangan dari pesantren, kemudian dilanjut dengan memberikan ceramah kebangsaan di hadapan santri, tokoh agama, dan PK, menjadi bekal ilmu tersendiri untuk terus menegakan pilar-pilar kenegaraan,â pungkasnya. (DSW)