Banjar, (harapanrakyat.com),– Sebuah pasar, idealnya memang harus memiliki tempat pembuangan sampah, atau semacam kontainer sampah. Sayangnya, pasar Tradisional Langkaplancar Kelurahan Bojongkantong hingga saat ini belum memilikinya.
Alhasil, pengelolaan sampah di Pasar tradisional Langkaplancar Bojongkantong ini belum sepenuhnya maksimal. Bahkan diduga sebagian sampah dari pasar dibuang secara sembarang ke sejumlah tempat, termasuk ke area pengairan/ irigasi.
Kepala UPTD Pasar, Nenta, beberapa waktu lalu, di ruang kerjanya, membenarkan kondisi tersebut. Menurut dia, selama ini sistem penanganan sampah di pasar bojongkantong masih dilakukan secara konvensional, atau dikelola secara pribadi oleh warga.
âPengelolaannya dilakukan oleh suami-istri. Mereka bukan petugas dari Dinas, melainkan warga biasa yang mencoba mencari rupiah dari keberadaan sampah di pasar,â ungkapnya.
Nenta mengungkapkan, pada tahun sebelumnya, pasar bojongkantong memiliki sarana, satu kontainer/ bak penampung sampah. Namun sayangnya, kontainer tersebut diambil kembali oleh Dinas Kebersihan, lantaran pembayaran retribusinya dianggap tidak jelas.
Sementara itu, Kabid. Kebersihan DKPLH Kota Banjar, Asno Sutarno, SP, MP., di ruang kerjanya, mengatakan, minimal sebuah pasar tradisional memang mempunyai kontainer sampah.
Menurut Asno, terkait penarikan kontainer sampah di Pasar tradisional Langkaplancar Kel. Bojongkantong, disebabkan pembayaran retribusi kebersihan, atau sewa kontainer tidak lancar.
âAkibatnya, pihak DKPLH sekitar pada tahun 2011, terpaksa mengambil kembali kontainer yang awalnya ditempatkan di pasar Langkaplancar,â ungkapnya.
Namun begitu, Asno menghimbau, seandainya pihak pengelola pasar membutuhkan kontainer/ bak penampungan sampah, pihaknya siap menyediakan. Dengan syarat, pengelolaan dan penanganannya dilakukan dengan jelas dan baik. (deni)