Ciamis, (harapanrakyat.com),– Sedikitnya 30 kelompok penerima program bantuan bibit hutan rakyat yang digulirkan melalui Bantuan Gubernur (Ban-Gub) merasa kebingungan. Pasalnya, pembagian bibit dilakukan sejak jauh hari, sementara penanaman bibit diperkirakan baru bisa dilakukan sekitar Bulan Oktober.
“Jelas kami bingung! Bagaimana kami harus merawatnya, kami khawatir, bibit-bibit ini justru akan layu dan mati. Soalnya musim tanam, atau musim hujan jatuh sekitar 3-4 bulan mendatang,” kata Asep, Aparat Desa Langkapsari Kec. Banjarsari, Selasa (31/7).
Asep mengatakan, pembagian ribuan bibit Albasiah, Gmelina, dan Manglid sudah dilakukan sejak Minggu lalu hingga 8 Agustus 2012 nanti. Sementara, musim tanam diperkirakan masih lama, karena saat ini baru memasuki musim kemarau.
Langkah pembagian dan penyebaran enam ribu bibit perkelompok, yang dilakukan pihak rekanan bersama BP4K itu, jelas membingungkan kelompok penerima. Terkecuali, kata Asep, bibit tersebut disimpan terlebih dahulu oleh pihak rekanan.
Senada dengan itu, Ipung, warga Desa Rajadesa, Kec. Rajadesa, mengungkapkan, pihaknya bersama anggota kelompok yang lain, juga kebingungan merawat bibit-bibit tersebut.
“Kalau disiram setiap hari, takutnya bibit itu malah mati,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala BP4K Ciamis, Drs. H. Wasdi, didampingi Kasubid Metode Peyuluhan, Ruswanda, Selasa (31/7), menjelaskan, pihaknya sduah menghimbau agar para penerima bantuan bibit hutan rakyat, untuk memelihara dahulu bibit tersebut.
“Jangan ditanam dulu! Tapi dirawat saja bibitnya. Nanti, kalau sudah musim tanam, baru,” katanya singkat.
Ruswanda, mengatakan, pihaknya sudah mencari jalan, secara kekeluargaan, untuk menengahi persoalan yang terjadi antara pihak ketiga/ rekanan dengan para penerima bantuan.
“Pihak rekanan, karena sudah kontrak, jadi sampai tanggal 8 Agustus ini harus sudah memenuhi kontrak, dengan membagikan bibit. Kalau musim tanam belum tiba, solusinya pihak ketiga akan memberi subsidi berupa dana bantuan penyiraman bibit bagi para penerima,” ungkapnya.
Dari data yang berhasil diunduh HR, menyebutkan, lelang pengadaan program Percontohan KBR dan Hutan Rakyat Tahun 2012, memakan pagu anggaran lebih dari Rp. 1 milyar, atau sekitar (Rp. 1.980.980.000.) (DK)