Minggu, Juni 8, 2025
BerandaHeadlineSwasembada Kedelai Wajib!

Swasembada Kedelai Wajib!

Kedaulatan pangan sudah lenyap. Harga komoditas pangan didikte pasar bebas

Akibat meroketnya harga kedelai dalam kurun waktu satu bulan ini, dari harga RP. 5.800,- menjadi Rp. 8000,-, para pengrajin tempe dan tahu di Ciamis terpaksa memperkecil ukurannya, agar harga jual tidak terlalu tinggi tinggi.
Foto : Dicky Haryanto Adjid/HR.

Siapa yang tidak kenal tahu dan tempe? Hampir semua orang Indonesia mengenalnya. Bahkan sumber protein nabati ini indentik atau bahkan disematkan sebagai makanan tradisional atau lokal Indonesia, sekalipun patennya dipegang negara lain. Sebagai pangan yang dianggap lokal, asli Indonesia ternyata tempe sejatinya bukanlah makanan lokal jika dilihat dari sumber bahan bakunya. Namun tempe adalah pangan internasional.

Betapa tidak, lebih dari lebih dari 60 persen bahan bakunya didatangkan dari negera lain semisal Amerika Serikat, Kanada, China, Ukraina, dan Malaysia. Tingginya permintaan produk turunan kedelai ternyata tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Setiap tahun tidak kurang dari 2,4 juta ton kedelai dikonsumsi masyarakat. Akibatnya, serbuan kedelai impor semakin deras membanjiri Indonesia.

Ketergantungan akan bahan baku impor membawa implikasi yang serius. Perubahan produksi di level dunia sedikit saja akan sangat berpengaruh pada stok dan tentu saja harga. Fenomena kegagalan panen di negera-negara eksportir pada tahun 2007-2008 atau kekeringan di Amerika serikat pada bulan ini, telah berpengaruh pada peningkatan harga kedelai di dunia.

Peningkatan harga ini tentu saja menjadi pukulan telak, terutama bagi pengusaha tahu, tempe dan kecap. Harga yang melambung membuat ongkos produksi meningkat. Peningkatan produksi tidak diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat. Akibatnya, para pengusaha ini merugi luar biasa. Dan seperti sebelum-sebelumnya, mogok produksi menjadi pilihan walaupun konsumen turut menjadi korban, atau dirugikan.

Swasembada Kedelai jadi Solusi?

Merujuk pada rencana pemerintah yang akan melakukan swasembada tanaman pangan strategis, salah satunya kedelai pada tahun 2014 menjadi pertanyaan besar apakah benar dapat dicapai?

Sedari awal target swasembada pada tahun 2014 telah diikrarkan sebagai bentuk keberhasilan pemerintah. Khusus untuk kedelai, hingga tahun 2014 diproyeksikan produksi kedelai dalam negeri mencapai 2,7 juta ton dengan laju peningkatan produksi mencapai 1,5 ton/hektare dari sebelumnya yang hanya 1,3 ton/hektare. Dari hitungan ini, pada tahun 2014 terdapat surplus 137 ribu ton. Dengan jumlah ini, impor diasumsikan tidak lagi diperlukan.

Dengan produksi tahun lalu yang hanya 851 ribu ton, terdapat defisit produksi hingga 1,9 juta ton untuk mencapai 2,7 juta ton. Dengan waktu yang kurang dari tiga tahun defisit itu menjadi tantangan yang cukup berat. Dengan hitungan sederhana maka setiap tahun, produksi harus meningkat rata-rata 1,4 juta ton.

Untuk mencapai ini, optimalisasi lahan kering dan rawa ditingkatkan selain lahan sawah. Persoalannya optimalisasi lahan kering dan rawa masih mengalami tantangan luar biasa, selain terjadinya rebutan lahan dengan sektor perkebunan juga daya dukung infrastruktur dan pembiayaan masih rendah.

Faktanya selama ini, produksi kedelai ditumpukan pada lahan sawah yang biasanya digunakan pada saat jeda musim tanam padi. Lahan sawah sendiri saat ini terus mengalami penyusutan akibat alih fungsi lahan yang masif.  ***

Cara Mengatasi Menu Pengaturan Hilang di HP Oppo

Cara Mengatasi Menu Pengaturan Hilang di HP Oppo

Menu Pengaturan hilang di HP Oppo membuat pengguna kesulitan dalam mengatur gadget kesayangannya. Sebagaimana yang kita tahu, Setelan memang jadi sarana untuk mengatur ponsel....
Bupati Ciamis Terima Kunjungan Dua Tokoh Nasional di Momentum Idul Adha, Bahas Arah Pembangunan Daerah

Bupati Herdiat Terima Kunjungan Dua Tokoh Ciamis di Momentum Idul Adha, Bahas Arah Pembangunan Daerah

harapanrakyat.com,- Pada momentum Idul Adha, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya kedatangan dua orang tokoh nasional yang peduli pada kemajuan daerah, pada Sabtu (7/6/2025) di Pendopo...
Membawa Ganja Sintetis

Kedapatan Membawa Ganja Sintetis, Seorang Mahasiswa di Garut Diciduk Polisi

harapanrakyat.com,- MH (22), seorang mahasiswa di Garut, Jawa Barat, terpaksa dicokok polisi setelah kedapatan membawa ganja sintetis. Mahasiswa tersebut kini harus digelandang ke Mapolres...
Sholat Unsi Qobri, Makna, Tata Cara, dan Keutamaan bagi Jenazah

Sholat Unsi Qobri, Makna, Tata Cara, dan Keutamaan bagi Jenazah

Sholat unsi qobri menjadi salah satu amalan istimewa yang jarang banyak orang ketahui. Sholat sunnah ini memiliki tujuan mulia, yaitu sebagai bentuk kasih sayang...
Kasus Intoleransi di Indonesia

SETARA Institute Soroti Tren Kasus Intoleransi di Indonesia: Presiden Jangan Acuh!

harapanrakyat.com,- Berbagai kasus intoleransi di Indonesia kini semakin marak terjadi. Hingga pertengahan tahun 2025 atau enam bulan masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kasus tersebut...
ASUS ProArt P16, Laptop dengan AI Lokal yang Canggih

ASUS ProArt P16, Laptop dengan AI Lokal yang Canggih

Dalam ajang COMPUTEX 2025, ASUS memperkenalkan laptop terbaru mereka yang dirancang khusus untuk kalangan profesional kreatif, yakni ASUS ProArt P16. Laptop ASUS ini hadir...