Banjar, (harapanrakyat.com).- Masyarakat harus lebih waspada dan jangan mudah percaya terhadap orang yang belum dikenal, karena saat ini semakin marak kasus pencurian dengan berbagai modus. Seperti dialami Eet Sumiati, S.Pd., seorang guru SDN 4 Pataruman, Kota Banjar.
Eet mengatakan, tas miliknya yang tersimpan di dalam kelas dalam sekejap hilang. Kejadian itu berawal ketika ia sedang berdiri di depan pintu kelas IV, saat para siswa tengah mengikuti pelajaran olahraga, sekitar pukul 09.00 WIB, Senin (25/9).
“Kemudian ada dua orang yang menghampiri dan mengaku sebagai pedagang sarung tangan, sambil menawarkan dagangannya. Karena tidak berminat maka saya tolak secara halus. Lalu kedua orang itu berjalan ke arah SD sebelah,” tutur Eet, Selasa (25/9).
Kemudian, lanjutnya, karena ada keperluan lain Eet pun keluar menuju ruang guru. Akan tetapi, ketika salah satu rekan guru menanyakan uang tabungan, maka ia pun kembali lagi ke kelas IV. Maksudnya mau membawa tas yang tersimpan di ruang kelas tersebut.
Namun, sesampainya di kelas Eet mengaku kaget sebab tas miliknya ternyata sudah raib. Seketika itu ia langsung teringat dan mencurigai kedua orang tamunya yang menawarkan sarung tangan.
“Mereka tahu ruang kelas dalam keadaan kosong. Saya masih ingat ciri-ciri pencuri itu, yang satu tinggi dengan memakai jaket hitam, dan satunya lagi pendek dengan mengenakan jaket coklat muda, membawa tas besar. Sebelumnya saya sempat menaruh curiga, karena barang dagangannya sedikit, biasanya pedagang bawa contoh banyak untuk dipilih,” tuturnya.
Atas kejadian itu, sejumlah surat-surat berharga miliknya hilang, antara lain kartu Askes, KTP, ATM, buku tabungan dan beberapa surat penting lainnya. Sedangkan uang yang hilang sekitar Rp.150.000. “Untung uang tabungan di dalam saku baju seragam. Coba kalau tidak, sudah pasti ikut raib dibawa pencuri. Saya langsung melaporkan kehilangan ke Polsek Pataruman,” kata Eet.
Sehari Polsek Pataruman Terima Dua Laporan Pencurian
Di tempat terpisah, Kapolsek Pataruman AKP. Achmad Djunaedi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. Bahkan, kemarin dalam satu hari, yakni Senin (24/9), pihaknya mendapat 2 laporan yang sama, dari dua orang guru tetapi beda sekolah.
“Kedua korban dalam laporannya sama, yaitu sebelum kehilangan mereka sama-sama telah didatangi oleh dua orang yang menawarkan sarung tangan. Korban yang pertama melapor adalah Iis Mega, S.Pd., Kepala SDN Tanjungsukur. Ia kehilangan uang sebesar 500.000 ribu rupiah, dan surat-surat penting,” kata Achmad, Selasa (25/9).
Namun, lanjutnya, tidak beberapa lama tas milik Iis ada yang menemukan di selokan dekat asrama polisi.
Kemudian pelapor kedua adalah Eet Sumiati, S.Pd. barang yang hilang sama, yakni surat-surat. Sedangkan uang yang hilang sekitar Rp.150.000. Tapi, tas milik Eet sampai hari ini belum ditemukan.
Setelah mendapat laporan, Achmad langsung memerintahkan kepada seluruh anggotanya, untuk segera turun dan menyebar masuk ke setiap SD, yang dimungkinkan akan didatangi oleh pelaku. Hal itu guna memperketat keamanan.
Achmad mengaku, sejauh ini pihaknya belum bisa mendapat bukti-bukti kuat. Baik itu dari plat kendaraan yang pencuri pakai maupun ciri-ciri khusus yang bisa merujuk ke pelaku. Sehingga, pihaknya dapat sesegera mungkin menangkapnya.
Guna pengamanan ataupun antisipasi agar kejadian ini tidak terulang, Achmad akan berkoordinasi dengan Babinmas yang ada di Kelurahan Pataruman dan pihak sekolah.
“Kami berharap Babinmas yang ada di kelurahan bisa memberikan pengarahan kepada kepala sekolah beserta guru-gurunya. Agar memperketat pengamanan di lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu, kami juga akan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi. Bila perlu nomor HP saya kasih, sehingga jika suatu saat pihak sekolah mencurigai seseorang, kepala sekolah bisa langsung menghubungi Babinmas maupun saya,” pungkas Achmad. (HND/PRA)