Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah kalangan mendesak Komisi III DPRD Ciamis harus serius mengawasi pelaksanaan pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur yang kini sedang berlangsung. Pasalnya, bercermin dari tahun sebelumnya, pengerjaan proyek yang dikerjaan rekanan banyak menyisakan masalah. Permasalahan itu muncul, salah satunya akibat dari kurangnya pengawasan, baik dari pihak Direksi (Dinas Binamarga dan Dinas Cipta Karya) maupun Komisi III DPRD Ciamis.
Selain itu, mereka pun memberikan warning (peringatan) kepada pihak rekanan. Warning itu terkait masa atau waktu pengerjaan sejumlah proyek pemerintah di Kab. Ciamis yang seringkali tidak diperhatikan. Akibatnya, waktu pengerjaan proyek tersebut menjadi molor, dan berakhir dengan masalah.
Direktur LSM Citra Galuh Mandiri (CGM) Ciamis, Ir.Heri Hernawan, kepada HR, Selasa (4/9), mengatakan, pentingnya pengawasan serius terhadap pelaksaanan pengerjaan proyek insfratruktur yang kini sedang berjalan. Hal itu agar pelaksanaan pengerjaan proyek di Kab. Ciamis sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dalam lelang.
â Kita mendengar saat ini Komisi III DPRD tengah melakukan sidak dan pengawasan ke sejumlah pengerjaan proyek di Kab. Ciamis. Makanya, kita meminta DPRD harus serius dalam menjalankan tugas pengawasannya,â katanya.
Heri juga menegaskan, meski pada setiap tahun pengerjaan proyek selalu diawasi, baik oleh pengawas proyek Dinas Binamarga, maupun pengawasan yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Ciamis, tetapi kerap saja timbul permasalahan adanya pengerjaan proyek yang tidak sesuai prosedur.
â Makanya, kita mempertanyakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak Pemkab maupun DPRD, menyusul adanya beberapa proyek bermasalah dan menjadi temuan BPK RI dan BPKP, pada tahun lalu. Karenanya, untuk tahun ini, kita meminta Pemkab dan DPRD harus serius mengawasi pengerjaan proyek, tanpa harus bermain mata dengan rekanan, â tandasnya.
âJangan sampai pengerjaan proyek seperti jalan ataupun jembatan menjadi masalah, apalagi terkait dengan soal batas waktu, karena pengerjaanya akan molor bahkan tidak selesai. Akibatnya justru bisa merugikan keuangan Negara,â ungkapnya.
Heri juga meminta agar Dinas Binamarga memberikan teguran keras terhadap pihak rekanan, seandainya yang bersangkutan (rekanan) tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan saat lelang.
Bahkan Heri menilai, Komisi III DPRD Ciamis yang memiliki wewenang untuk mengawasi, belum melakukan pengawasan secara maksimal. Dia juga khawatir, akibat kurangnya pengawasan dari pihak DPRD dan Dinas Binamarga, akan menimbulkan kegagalan pelaksanaan sejumlah proyek.
âContohnya seperti pengerjaan proyek jalan Lingkar Selatan, yang tidak selesai sesuai dengan target. Padahal nilai proyek pembangunan jalan tersebut sangat jelas,â katanya.
Senada dengan itu, Aktifis Muda NU Kab. Ciamis, Maulana Sidik. Dia mengatakan, arah pembangunan di Kab. Ciamis harus jelas, jangan sampai karena pengawasan dan kontrol yang kurang, sejumlah proyek harus di-adendum (perubahan kontrak).
âJika ada rekanan yang tidak sanggup mengerjakan proyek, alangkah baiknya diserahkan kepada pihak lain yang mampu mengerjakannya. Dengan begitu, program pembangunan di Kab. Ciamis bisa berjalan dengan baik,â ungkapnya.
Menurut Sidik, musim kemarau panjang ini, salah satunya bisa menjadi kesempatan baik untuk menyelesaikan pengerjaan proyek jembatan. Karena jika sudah memasuki musim penghujan, nantinya ada saja alasan untuk menunda proyek.
Di tempat berbeda, Anggota Komisi III DPRD Kab. Ciamis, Wowo Kustiwa, mengatakan, pihaknya akan turun ke lapangan, untuk melakukan pengawasan, agar program pembangunan di Kab Ciamis bisa berjalan dengan baik.
âKalau saja di lapangan masih ditemukan proyek yang dikerjakan tidak sesuai prosedur, kami akan memberikan terguran resmi, baik ke Dinas terkait maupun pihak rekanan,â ujarnya.
Pihaknya pun, lanjut Wowo, akan melakukan teguran apabila ada pengerjaan proyek yang sudah turun SPK (Surat Perintah Kerja), tetapi belum dikerjakan oleh rekanan. â Karena persoalan waktu pun harus diperhatikan. Karena jangan sampai ada proyek yang tidak tuntas pengerjaannya,â pungkasnya. (es)