Banjar, (harapanrakyat.com),- Lampu penerangan yang ada di taman bantaran Sungai Citanduy, tepatnya di belakang RSUD Banjar, sudah sejak lama dibiarkan mati. Kondisi taman yang gelap sering kali menjadi tempat untuk berpacaran oleh anak-anak remaja. Sehingga, mereka menyebutnya sebagai taman kemesraan.
Warga yang tinggal sekitar taman berharap, agar instansi terkait segera menerangi kembali lokasi tersebut. Selain untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang bersifat negatif, juga supaya taman terlihat indah saat malam hari.
Seperti dikatakan Ade, salah seorang warga, Sabtu (22/9). Menurutnya, jika pemerintah, dalam hal ini instansi terkait, belum bisa menyalakan lagi lampu taman, sebaiknya ada petugas yang mengontrol ke lokasi saat malam hari.
“Misalnya petugas Sat Pol PP atau pihak kepolisian. Seperti halnya taman Doboku, kalau malam Minggu mereka suka ngecek ke Doboku, karena di situ sering dipakai tempat pacaran. Begitu juga di taman bantaran ini. Masa taman yang ada di pusat kota dibiarkan gelap dan luput dari razia petugas,” katanya.
Bahkan, lanjut Ade, sekitar dua minggu lalu warga memergoki dua pasang muda-mudi berada dalam kamar mandi/WC umum, yang ada di sekitar permukiman warga, tepatnya di bagian ujung taman bantaran.
Ironisnya, usia mereka masih cukup belia, yakni perempuan kelas 6 sekolah dasar (SD), dan laki-lakinya masih SMP. Kejadian tersebut membuat warga merasa prihatin.
“Ketika kami tahu usia sepasang sejoli di WC umum itu ternyata masih di bawah umur, tentu saja semakin terkejut dan prihatin. Anak seusia itu sudah berani pacaran pada tempat yang gelap. Saya menilai bahwa keberadaan taman bantaran yang gelap itu jangan menganggap sepele. Karena bisa saja dimanfaatkan oleh muda-mudi untuk berbuat mesum,” ujar Ade.
Masalah Penerangan Taman Bantaran Citanduy Kota Banjar
Pendapat serupa juga diungkapkan salah seorang pemilik warung di sekitar taman yang namanya enggan dikorankan. Ia mengatakan, hampir setiap malam halaman warung miliknya menjadi tempat penyimpanan motor oleh anak-anak muda, yang hendak nongkrong di taman.
“Parkir motor di sini aman. Makanya setiap orang yang mau nongkrong di taman pasti simpan motor di halaman warung. Sebetulnya, saya maupun warga pernah memperingatkan mereka supaya jangan pacaran di taman. Tapi tidak meraka gubris,” kata pemilik warung tersebut.
Sebelum dijadikan taman, lanjutnya, warga sekitar tidak ada yang berani pergi ke bantaran Sungai Citanduy belakang RSUD saat malam hari, lantaran tempat itu mereka anggap cukup angker.
“Anehnya anak-anak muda tidak merasa takut sedikit pun. Mungkin mereka terlalu asik pacaran, jadi tidak ingat pada hal-hal ghaib. Saya berharap, kalau bisa secepatnya penerangan taman berfungsi lagi. Sebelumnya ada penerangan taman dengan menggunakan lampu tembak yang terpasang di atas jembatan. Tapi sudah lama juga mati. Kalau lampu yang ada di taman belum pernah menyala,” katanya.
Sementara itu, Kabid. Pertamanan Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Lingkungan Hidup (DKPPLH) Kota Banjar, Hj. Nurjanah, saat dihubungi HR melalui telepon selularnya, Selasa (25/9), mengatakan, penerangan di lokasi taman tersebut, untuk jaringan listriknya akan dilakukan pada pembangunan tahap kedua.
“Mengenai listrik di taman belakang RSUD Banjar, pembangunan tahap kedua kami telah berkoordinasi dengan PLN untuk menambah daya, karena pada tahap ke satu dayanya tidak cukup, jadi harus ditambah. Mudah-mudahan semuanya bisa cepat terselesaikan, sehingga taman menjadi terang,” kata Nurjanah. (Eva)