Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita Terbaru“WANI PIRO ?”

“WANI PIRO ?”

Cobalah engkau beranjak dari kursi, pergilah ke cemin. Sejenak saja. Tataplah wajahmu, badanmu, pakaianmu, dan seluruh penampilanmu. Setidaknya, engkau bisa menyadari satu hal saja : bahwa potongan rambutmu yang seperti itu, jenis dan warna baju dan celana, juga seluruh benda yang menempel di badanmu semuanya, adalah sesuatu yang engkau pilih sesuai dengan kesenanganmu.

Kemudian kalau engkau sempat, edarkanlah setiap pandangmu ke setiap isi ruang di rumahmu. Perhatikanlah perabot-perabot, benda-benda, barang-barang, dan hiasan yang memperindah rumahmu. Ingatlah sebentar di mana dan kapan engkau membelinya atau memperolehnya. Dan pakai hasil dari apa dan dari mana.

Lalu… , kembali kepada suatu kesadaran yang tadi itu, bahwa semua benda itu engkau pilih, untuk engkau miliki berdasarkan kesenanganmu. Kesenangan. Kesukaan. Selera. Kemauan. Keinginan. Kepentingan. Serta ingatlah segala kata dan istilah yang sejenis atau sewilayah makna dengan itu. Kemudian hitunglah, kalau engkau berkenan dan sempat, seberapa besar peran kesenangan. Dan, akhirnya coba engkau renungkan bagaimana sesungguhnya sikap batinmu, sikap pikiran dan jiwamu, terhadap kesenangan dan ketidak senangan.

Renungkan terhadap senang dan tidak senang, bisa mengantarkanmu kepada kenyataan tentang seberapa jauh engkau terikat pada kesenangan pribadimu serta berapa jauh engkau cenderung menolak kesenangan hatimu.

Engkau membeli pakaian itu karena engkau menyenanginya. Engkau membeli barang dan perabot itu karena engkau menyenanginya. Dan, engkau tidak memilih ini serta tidak membeli itu kerena engkau tidak menyenanginya.

Apakah engkau menjadi Wali Kota atau menjadi Bupati, Gubernur, DPR/D, bahkan jadi Presiden karena menyenanginya ? Apakah engkau lahir ke dunia ini kerena engkau menyenanginya ? Dan, apakah engkau nanti meninggalkan dunia ini karena engkau menyenanginya ?

Apakah engkau menyenangi menjadi buruh pabrik ? Pada dasarnya, tidak. Engkau sebenarnya terpaksa menjadi buruh pabrik, karena engkau perlu memperjuangkan hidup. Engkau senangnya menjadi Wali Kota atau Bupati kerenkan, yaa jadi anggota DPR atau DPRD, Gubernur masih bolehlah. Kalau mungkin jadi Presiden. Tapi tidak mudah, sehingga engkau memerlukan perjuangan untuk apa yang engkau ingin menjadi apa ? Tapi masyarakat yang akan mendukungnya sekarang sudah pragmatis, tidak cukup cuma janji. Mereka bilang wani piro !

Karena apa ? Pertama bila sudah dalam singgasana kekuasan banyak pemimpin yang lupa pada janjinya. Sebelum mereka menjadi orang yang berkuasa, mereka berakting, menjadi orang baik-baik pencitraan lewat baliho yang terpampang besar-besar di pinggir jalan, “mohon dukungan dan doa restu”. Tapi setelah jadi yang ia inginkan. Kumaha aing wae…..brooo.

Pilkada. Pilgub. Pilleg. Pilpres tidak lama lagi ada yang setahun atau dua tahun lagi. Ada dua masalah yang harus diperhatikan memilih pemimpin baru, dan masa akhir jabatan. Semua ini tujuannya dalam upaya meningkatakan kesejahteraan rakyat.

Bagi para kandidat yang ingin ikut dalam audisi menjadi pemimpin pemerintahan harus punya visi (mimpi), tujuan untuk mensejahterakan rakyat, sebaiknya mesti mengacu kata pribahasa “semboyan hari ini harus lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini“. Itu alat buat pencitraan atau kampanye, dan membuat janji kepada rakyat soal visi yang dilaksanakan dalam misinya bila kelak mereka terpilih.

Bagi kepala daerah bila habis masa jabatannya, akan dituntut apa janji-janji beliau sewaktu kampanye, dan harus melaporkan hasil yang dicapai selama masa jabatannya kepada rakyat. Tentu mengacu pada aturan yang ada. Ulah kumaha engke, bisa jadi wani piro aah. ***

Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...
Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

harapanrakyat.com,- Sebanyak 435 orang calon jemaah haji (Calhaj) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Kloter 19 JKS, berangkat menuju Embarkasi Bekasi. Pemberangkatan ratusan calon jemaah...
Juara Back to Back

Berhasil Membawa Persib Juara Back to Back Liga 1, Kira-kira Berapa Gaji Bojan Hodak?

Bojan Hodak menorehkan prestasi luar biasa bagi tim Persib Bandung. Pelatih asal Kroasia itu berhasil membawa Persib juara back to back Liga 1, dan...
Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa keluhkan guru olahraga SMAN 1 Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, dalam menghukum murid dengan berjemur di lapangan di bawah terik...