Banjar, (harapanrakyat.com).- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar, menyebutkan, bahwa hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahap pertama dengan kode Guru Kelas tingkat SD yang rata-rata mendapat nilai tidak memuaskan, akibat soal yang diberikan bukan garapannya.
Hal itu dikatakan Kasubag. Kepegawaian Disdikpora Kota Banjar, Nedi, S.IP, M.SI., pada HR, Senin (15/10), saat ditemui di ruang kerjanya. Menurut dia, setelah dicermati maka pihaknya bisa menyimpulkan bahwa soal yang diberikan secara random merupakan campuran soal dari kelas bawah sampai kelas atas.
âJadi, ketika kesehariannya guru tersebut mengajar di kelas bawah, sedangkan soal yang keluar dalam UKG merupakan soal kelas atas atau kelas bukan pegangannya, maka secara otomatis meskipun soalnya masih dalam level sama, yaitu SD, tapi akan dirasakan sangat sulit oleh mereka. Dan UKG tahap pertama memang banyak didominasi oleh guru kelas tingkat SD,â ujarnya.
Padahal, kata Nedi, yang namanya guru SD, meskipun pada kesehariannya memegang kelas bawah, namun ketika diberi soal dari kelas atas seharusnya mereka mampu mengisi sesuai dengan kompetensinya sebagai guru kelas, yang berarti guru untuk semua kelas.
Selain dari faktor tersebut, lanjut dia, pada saat dihadapkan dengan komputer ternyata banyak guru SD yang belum maksimal dalam pengoperasiannya. Sehingga, ketika mereka masuk ruangan untuk melaksanakan UKG, guru tersebut sudah stres duluan.
âKeterampilan dalam pengoperasian komputer juga menjadi kendala bagi mereka. Sebab, dalam kesehariannya mereka jarang menggunakan komputer. Jadi boro-boro serius membaca soal, untuk pengisian identitas saja bagi mereka yang jarang mengoperasikan komputer sudah stres duluan, sedangkan waktu ujian berjalan terus,â kata Nedi.
Melihat kondisi seperti itu, kedepannya Disdikpora Kota Banjar akan melakukan rotasi guru dengan kurun waktu satu atau dua tahun sekali, terutama bagi guru yang mengajar di tingkat SD.
Hal itu dilakukan selain untuk penyegaran di lingkup kerjanya, juga diharapkan guru SD mampu mengajar di semua kelas, dari mulai kelas 1 sampai 6 sesuai dengan ijazah sebagai guru kelas.
âKetika guru tersebut tahun ini memegang kelas bawah, maka satu atau dua tahun kedepan harus siap diroling ke kelas atas. Dengan demikian, saat mengikuti UKG tidak ada lagi keluhan soal seperti kemarin,â katanya.
Nedi menambahkan, bagi mereka yang sudah tersertifikasi tapi belum memiliki komputer, laptop atau netbook, diharapkan kedepan mampu mengusahakan untuk membelinya. Sehingga, mereka akan lebih terampil dalam mengoperasikan komputer dan tidak merasa asing lagi ketika harus bekerja dengan format komputer. (HND)