Banjar, (harapanrakyat.com),- Para pengrajin bata merah yang berada sekitar bantaran Sungai Citanduy, tepatnya di komplek Ciaren, Kelurahan Purwaharja, Kota Banjar, memanfaatkan tumpukan tanah dari hasil pengerukan sebagai bahan baku membuat bata.
Menurut Ihtar, salah seorang pengrajin, mengatakan, sebelum ada pengerukan, biasanya para pengrajin mengambil tanah untuk bahan baku dari sekitar lokasi tobong (pabrik bata).
Hal itu terlihat banyaknya lubang yang cukup dalam akibat terlalu sering digali oleh mereka. Namun, setelah ada pengerukan sungai, maka selama tidak turun hujan pengrajin melakukan penggalian di lokasi tumpukan tanah tersebut.
âMemang tadinya kami mengambil tanah dari pinggir sungai, karena tidak ada lagi lahan yang bisa digunakan untuk dijadikan bahan baku bata merah selain tanah yang berada di pinggir sungai,â ujarnya, saat dijumpai HR, Sabtu (13/10).
Ihtar mengaku, tumpukan endapan tanah hasil pengerukan merupakan berkah bagi para pengrajin bata merah di lokasi tersebut. Dia juga mengatakan, selain mudah menggalinya, kualitas tanahnya cukup bagus bila digunakan bahan baku.
Namun, bila hujan turun mereka tidak dapat mengambilnya, sebab selain sebagian tanah endapan tergenang air sungai, kualitas tanah pun menjadi kurang baik jika pakai untuk membuat bata.
Hal senada diungkapkan Hasan, pengrajin bata merah lainnya yang saat itu terlihat sibuk menggali lalu mengangkutnya ke tobong. Kalau cuaca memungkinkan, dalam sehari dirinya mampu mengangkut tanah dari sungai ke tobong sekitar dua puluh balik.
âSaya harus memanfaatkan cuaca, sebab bila turun hujan saya tidak berani ngambilnya. Terlalu beresiko lantaran endapan tanah tidak padat, sehingga jika dipijak dalam keadaan basah, tanah menjadi licin dan lembek,â tuturnya.
Hasan mengatakan, rencananya endapan tanah akan dikeruk lagi oleh pemerintah, karena kalau tidak dikeruk tepi sungai menjadi dangkal, sehingga dapat menimbulkan banjir bila air sungai membesar.
âTapi, kalau saja musim kemarau terus mah tumpukan endapan tanah ini bisa habis oleh para pengrajin. Mudah-mudahan saja turun hujannya tidak terlalu sering agar kami bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku,â kata Hasan. (Eva)