Banjar, (harapanrakyat.com),- Musim kemarau panjang membuat UPTD Parkir Dinas Pehubungan, Komunikasi, Informatika dan Pariwisata (Dishubkominpar) Kota Banjar, merasa optimis target PAD tahun 2012 dari perparkiran sebesar Rp. 330 juta bisa tercapai.
Hal itu dikatakan Kepala UPTD Parkir, Cecep Kusnadi, SIP., saat ditemui HR, baru-baru ini. Dia mengatakan, hingga akhir bulan Agustus, PAD dari sektor perparkiran sudah masuk sebesar 69,5 persen.
²Melihat kondisi cuaca sekarang, optimis target tercapai. Sampai akhir tahun bisa 100 persen. Terjadinya peningkatan pendapatan bukan karena kemarin kita telah melewati Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi karena faktor cuaca yang sangat mendukung. Sebab besar kecilnya pendapatan parkir tergantung pada cuaca,² kata Cecep.
Lantaran, meski pada saat Ramadhan dan Idul Fitri terjadi peningkatan jumlah kendaraan di lokasi parkir, tapi tetap petugas parkir setor sesuai target, misalkan target setoran dari petugas parkir yang ada di Jl. Letjen. Soewarto sebesar Rp.100.000 per hari.
Namun, bila musim hujan, target setoran menjadi berkurang dengan alasan jumlah kendaraan di lokasi parkir lebih sedikit, dibanding musim kemarau yang setiap harinya selalu ramai, seperti halnya di Alun-alun Banjar.
²Untuk potensi parkir, kedepan kita akan berlakukan di Alun-alun Langensari. Tetapi sebelumnya akan dilalukan uji petik dulu, tidak bisa seenaknya menerapkan tarif parkir di lokasi yang sudah terbiasa bebas pungutan parkir,² ujarnya.
Sedangkan, untuk potensi parkir di wilayah perkotaan, yakni di kawasan kuliner Doboku. Dari lokasi tersebut saat ini diakui Cecep memang terjadi penurunan jumlah setoran, yakni sebelumnya Rp.50.000 per minggu, kini petugas parkir di sana hanya setor Rp.30.000 per minggu.
Pihaknya tidak mengetahui penyebabnya, bila melihat dari segi keramaian jumlah kendaraan di lokasi parkir Doboku setiap harinya selalu ramai.
âDibandingkan dengan rest area Banjar Atas, Doboku lebih ramai. Tapi, jumlah setoran lebih besar dari Banjar Atas, yakni per-hari sebesar 9.000 rupiah. Selama musim kemarau kami terus menggenjot PAD bisa tercapai tepat waktu, kalau tidak, ditakutkan bulan Oktober sudah musim hujan,² pungkas Cecep. (Eva)