Banjar, (harapanrakyat.com),- Upaya memberdayakan masyarakat yang ada di lingkungannya, Syarif (38), warga RT.22, RW.02, Dusun Cibodas, Desa Cibeureum, Kec/Kota Banjar, mencoba membuka usaha pengolahan tempurung/batok kelapa.
Hasil pengolahan batok kelapa dipasarkan ke Cirebon. Dalam waktu satu bulan, Syarif dibantu enam orang pekerjanya mampu melakukan dua kali pengiriman sebanyak 30.000 keping tempurung yang telah dipotong-potong kecil ukuran 2 centimeter.
Syarif mengaku, usaha pengolahan batok kelapa yang dikelolalanya itu bukan hanya di Cibeureum saja, tapi dia juga memiliki usaha yang sama di Banjarsari, Kab. Ciamis, dan di Pemalang, Jawa Tengah.
âKalau di Cibeureum baru berjalan tiga bulan, sedangkan yang di Pemalang sudah berjalan satu tahun, dan paling lama yang ada di Banjarsari, yaitu empat tahun. Pemasarannya ke Cirebon, karena di sana pangsa pasarnya bagus dan bisa bertahan sampai sekarang. Harga per kepingnya diterima 50 rupiah,â tuturnya, Selasa (27/11).
Potensi usaha pengolahan batok kelapa dirasakan Syarif cukup menguntungkan, maka dia pun mencoba melebarkan usahanya tersebut di daerah sendiri. Untuk kebutuhan batok kelapa dipasok dari Desa Balokang.
Selain itu, Syarif ingin sedikit berbagi rejeki di lingkungannya. Karena, sebelum masuk ke proses pemotongan, batok kelapa harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga membutuhkan banyak pekerja.
Untuk pemotongannya menggunakan dua unit mesin khusus, serta dilengkapi empat unit mesin ampelas. Jika ada kendala salah satu mesinnya rusak, maka Syarif sendiri yang memperbaikinya, tidak perlu mengeluarkan biaya membayar tukang.
âKalau yang enam orang pekerja itu khusus untuk memotong dan mengampelas batok kelapa yang sebelumnya sudah dibersihkan. Setelah dipotong kecil-kecil dengan ukuran 2 centimeter, kemudian disortir lagi, dipilih harus berwarna coklat tua, kalau warna putih termasuknya apkiran. Setelah selesai baru dilakukan pengepakan dan siap untuk dikirim,â pungkas Syarif. (AM)