Banjar, (harapanrakyat.com),- Memasuki musim penghujan, ada lima titik di wilayah Desa Neglasari, Kec/Kota Banjar, yang dianggap rawan longsor dan perlu diwaspadai, diantaranya di Dusun Cikapundung, Batu Gajah, Cilengkong, Bantar Peuteuy dan Dusun Pugag.
Hal itu dikatakan Kepala Desa Neglasari, Bakin Kusdiana, saat ditemui HR di ruang kerjanya, Kamis (22/11). Menurut dia, sebagian wilayahnya rata-rata memiliki dataran tanah yang curam.
Dengan demikian, maka setiap lokasi yang memiliki dataran tanah curam harus diwaspadai karena berpotensi terjadinya longsor, terlebih sekarang ini setiap hari hujan turun terus-menerus.
âKami khawatir takut terjadi longsor di wilayah tersebut, seperti halnya tahun lalu terjadi longsor di Dusun Cikapundung. Memang di bagian bawah bekas lokasi longsor itu sekarang sudah dibangun pagar tembok oleh Dinas PU, sebagai penahan tanah apabila terjadi lagi longsor,â ujarnya.
Namun, lanjut Bakin, jika tebing di Cikapundung kembali longsor hingga merobohkan bangunan pagar penahannya, longsoran tanah jelas akan berpengaruh pada pemukiman penduduk yang ada di sekitarnya, walaupun jarak antara pemukiman penduduk dengan tebing cukup jauh.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor, pihak desa telah menghimbau kepada warga yang tinggal di dekat tebing jangan melakukan penebangan pohon di kawasan itu, atau mendirikan bangunan rumah di bagian dataran curam.
âKemudian, kami berupaya menggalakan penghijauan di wilayah yang ditenggarai rawan longsor melalui penanaman jenis pohon perdu, jadi jangan ditanami pohon besar. Sebab, kondisi tanah tidak akan kuat menahan akar kalau ditanami pohon besar. Masyarakat sangat respon apa yang kita sosialisasikan, mudah-mudahan musim hujan kali ini tidak terjadi lagi bencana longsor,â kata Bakin.
Sementara itu, Kapolsekta Banjar, Bambang, saat dijumpai HR di Kantor Desa Neglasari, mengatakan, memasuki musim penghujan sekarang ini pihaknya terus melakukan pengecekan ke beberapa titik rawan longsor di wilayah desa tersebut.
âKami juga selalu berkoordinasi dengan pihak desa, dan meminta kepada kepala desa agar segera melapor kepada kami jika terjadi bencana longsor. Tapi kami pun berharap mudah-mudahan semua wilayah aman, jangan sampai ada longsor,â kata Bambang.
Di lain tempat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Asep Tatang Iskandar, menyebutkan, wilayah yang dianggap rawan longsor di Desa Neglasari hanya satu titik, yakni di Dusun Cikapundung.
Sedangkan, titik rawan longsor lainnya di wilayah Kec. Banjar berada di Desa Situbatu, Cibeureum dan Desa Balokang, masing-masing memiliki satu titik. Untuk Kec. Pataruman ada empat titik, diantaranya di wilayah Desa Binangun, Batulawang, Karyamukti, dan Desa Mulyasari. Serta dua titik di Kec. Purwaharja, yakni di wilayah Desa Purwaharja dan Karangpanimbal.
âKalau bencana yang terjadi hari Sabtu kemarin itu bukan longsor, tapi tanah amblas. Kejadiannya ada di tiga titik yaitu di Dusun Tundagan terjadi jam 9 malam, Pabuaran jam 11 malam, terakhir jam 12-nya di Dusun Pangadegan, Kecamatan Pataruman. Tidak ada korban jiwa, namun rumah warga mengalami kerusakan sudah dipindahkan, itu sudah ditangani Dinas PU,â kata Asep, Selasa (27/11). (Eva)