Jumat, Maret 28, 2025
BerandaBerita CiamisPengadaan Obat Milyaran Rupiah Dinilai Hanya Rutinitas

Pengadaan Obat Milyaran Rupiah Dinilai Hanya Rutinitas

Dinkes Ciamis bantah angka tersebut sebenarnya masih kurang ideal 

Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pengadaan obat yang rutin dilakukan setiap tahun di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Ciamis dengan menelan dana milyaran rupiah memicu polemik. Pengadaan obat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut dianggap hanya program rutinitas semata, tanpa memberikan dampak bagi peningkatan kesehatan masyarakat Ciamis.

DAK untuk pengadaan obat di Kab. Ciamis sendiri setiap tahunnya bervariasi. Tahun 2011 saja alokasinya mencapai Rp. 5 milyar, dan tahun 2012 Rp. 6 milyar. Bahkan, untuk tahun 2013, angkanya diprediksi bakal menurun.

Kebutuhan obat bagi pelayanan dasar ini setelah dipasok oleh pihak ketiga (pemenang lelang) ke lokasi gudang Farmasi Dinkes, kemudian akan didistribusikan ke seluruh Puskesmas yang tersebar di Kab. Ciamis.

“Masa setiap tahun programnya itu-itu saja? Kebutuhan obat dari tahun ke tahunnya kok sama! harusnya kan berbeda tergantung tipikal penyakitnya,” ungkap Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda), yang juga anggota Fraksi PKS DPRD Kab. Ciamis, drh. Totong Karyo, pekan lau kepada HR.

Totong mengatakan, pengadaan obat harus didasarkan pada dampak peningkatan derajat kesehatan masyarakat Ciamis. Menurut dia, dalam pembahasan KUA PPAS, Dinkes harusnya membuat program teknis yang terukur dan berdampak. “Termasuk pengadaan obat, ini kok terkesan rutinitas,” paparnya.

Lebih lanjut, Totong mengaku heran, mengapa setiap tahunnya Dinkes mengalokasikan anggaran pengadaan obat yang nominalnya hampir sama. Padahal, kata dia, tipical (jenis)  penyakit tahun lalu tidak sama dengan tahun ini. Apakah harus Dinkes hanya berkutat terus di program tersebut.

Dia menilai, Dinkes Cimis selama ini tidak mengkaji dampak dan data keluaran (output) dari program tersebut. Akibatnya, menimbulkan  kesan tidak mensinkronkan antara program teknis dengan KUA PPAS. Dia juga menegaskan, Dinkes seharusnya membuat dan menyusun program dengan didasari kajian dan berbasiskan data yang jelas.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kab. Ciamis, dr. Rizali, Selasa (27/11) membantah jika pengadaan obat tidak didasarkan pada proses pendataan. Dia menegaskan, pengambil data berdasarkan laporan dari 52 puskesmas yang ada di Kab. Ciamis.

“Data jumlah kunjungan pasien ke setiap Puskesmas menjadi dasar kami mengajukan anggaran pengadaan obat,” ungkapnya.

Rizali menuturkan, data laporan kunjungan dari masing-masing Puskesmas itu, menjadi bahan Dinkes membuat perkiraan (prediksi) jenis obat yang dibutuhkan, dan akan didistribusikan langsung kepada pihak Puskesmas.

Senada dengan itu, Kepala UPTD Farmasi Dinkes Ciamis, Gusdiana, di ruang kerjanya, mengatakan, pengadaan obat Dinkes yang bersumber dari DAK tersebut bukan berdasarkan ajuan dari Dinas.

“Pagunya sudah dijatah dari pemerintah pusat. Kami hanya mengajukan jenis penyakit dan jenis obatnya saja,“ ujarnya.

Menurut Gusdiana, justru anggaran sebesar itu terbilang masih minim. Alasannya, karena secara ideal, Kab. Ciamis mendapat pagu anggaran untuk pengadaan obat hingga mencapai angka Rp. 32 milyar pertahunnya.

“Anggarannya kan jauh di bawah ideal, tapi bagaimana lagi, itukan pusat yang punya kewenangan,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Anggota Badan Anggaran DPRD Ciamis, Iwan M. Ridwan SPd, MPd mengatakan, bahwa program pengadaan obat Dinkes sudah rasional. Seiring dengan itu, PAD yang bersumber dari UPTD Puskesmas terus mengalami kenaikan.

“Harus diingat, kesehatan merupakan program prioritas pembangunan. Jadi tidak ada yang harus diragukan dari program pengadaan Obat untuk Puskemas tersebut. Justru pengadaan itu sebagai pelayanan dari retribusi yang ditarik Puskesmas. Yang harus dipersoalkan, adalah  bagaimana pelayanan di Puskemasnya,” pungkasnya. (DK)

insentif guru ngaji

Tunjang Kesejahteraan Guru Ngaji, Komisi VII DPR RI Dorong Pemerintah Beri Insentif

harapanrakyat.com - Komisi VII DPR RI menginginkan pemerintah bisa memberikan insentif guru ngaji. Hal itu untuk menunjang kesejahteraan guru ngaji kerap tak terperhatikan pemerintah. Baca...
Suzuki Gixxer SF250 2025, Motor Sport Futuristik Performa Tangguh

Suzuki Gixxer SF250 2025, Motor Sport Futuristik Performa Tangguh

Suzuki secara resmi meluncurkan Gixxer SF250 2025. Suzuki Gixxer SF250 2025 merupakan sebuah motor sport full fairing di kelas 250 cc yang menawarkan kombinasi...
Jalan Nasional

Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon Tumbang di Ciamis Tutup Sebagian Jalan Nasional

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan menutup sebagian jalur nasional, tepatnya di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya di Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng,...
Aliansi Masyarakat

Aliansi Masyarakat Kota Banjar dan GRIB Jaya Aksi di Kantor DPRD, Nyatakan Dukung UU TNI

harapanrakyat.com,- Sejumlah massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kota Banjar, Jawa Barat, serta GRIB Jaya Kota Banjar melakukan aksi di halaman kantor DPRD Kota Banjar,...
Penelitian Tall el-Hammam yang Mengguncang Dunia Arkeologi

Penelitian Tall el-Hammam yang Mengguncang Dunia Arkeologi

Situs arkeologi penelitian Tall el-Hammam di Yordania menyimpan kisah luar biasa. Para ilmuwan menemukan bukti kehancuran akibat ledakan dahsyat. Material di lokasi itu menunjukkan...
Willie Salim curhat kepada Ustadz Derry Sulaiman setelah diharamkan datang ke Palembang

Willie Salim Diharamkan Datang ke Palembang, Ustadz Derry Sulaiman: Hanya Emosi Sesaat

harapanrakyat.com,- Willie Salim menemui Ustaz Derry Sulaiman dan curhat soal dirinya yang diharamkan untuk datang ke Palembang imbas dari konten tentang "rendang hilang saat...