Ciamis, (harapanrakyat.com),– Penggalian pipa transmisi PDAM Tirta Galuh Ciamis yang melewati bahu jalan lintas nasional di daerah Bangsawit Desa Imbanagara dinilai menggangu kenyamanan, dan aktivitas ekonomi warga. Tidak hanay itu, penggalian pipa transmisi tersebut diduga tidak berkoordinasi dengan sejumlah pihak berwenang, seperti Pemerintah Desa Imbanagara.
Kades Imbanagar, Dadang SH., Senin (19/11), membenarkan hal itu, dia mengatakan, pihaknya meminta PDAM Ciamis meninjau ulang pengerjaan proyek yang bersumber dari dana APBN tersebut.
Dadang mengaku sangat menyesalkan langkah pengerjaan proyek penggalian pipa tranmisi PDAM. Soalnya, pihak PDAM tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan pihak desa dan warga.
âPDAM kok tidak melakukan sosialisasi terhadap warga sekitar. Padahalkan ada aturannya,â sesalnya.
Kekecewaan pihak Desa dan warga, kata Dadang, disebabkan lantaran poyek pengerjaan pipa tersebut menghambat aktivitas perekonomian warga. Hampir semua warung dan toko di sepanjang jalan yang dilewati pengerjaan proyek penggalian terpaksa tutup.
Dadang menjelaskan, keluhan warganya itu sangat rasional, mengingat penggalian tersebut dilakukan secara tiba-tiba. âJangan diartikan kami anti pembangunan. Mekanismenya harus ditempuh dulu. Dampaknya, warga kecewa karena aktivitas sehari-hari mereka terhambat,â imbuhnya.
Sementara itu, ketika akan dikonfirmasi, Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis, Ir. Triani, Senin (19/11), enggan menemui HR. Staff PDAM, Dadan, menilai, keluhan warga dan pihak Desa Imbanagara salah alamat.
âItu bukan proyek PDAM, tapi BBWS Citanduy,â ungkapnya.
Menurut Dadan, PDAM Tirta Galuh hanya sebagai end-user (pengguna akhir). Karena proyek hasil lelang Dirjen PSDA Kementrian PU tersebut bukan garapan PDAM Ciamis. Dadan menghimbau agar pihak Desa dan warga Imbanagara mengkonfirmasi permasalahan itu kepada pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi HR, Ketua Satker SNPT PJPA BBWS Citanduy, Asep Nanang, menilai bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan warga akibat pengerjaan proyek tersebut sangatlah wajar.
âApalagi musim hujan seperti sekarang, jalan di sekitar pengerjaan proyek menjadi becek dan licin. Kami dari BBWS Citanduy, meminta maaf jika sudah mengganggu kenyamanan warga,â ungkapnya.
Menindaklanjuti hal itu, PPK Penyediaan Air Baku, Endis, mengatakan, program pembangunan galian pipa tersebut merupakan pembangunan lanjutan yang sudah imulai sejak tahun 2010.
Endis menuturkan, proyek pembangunan sarana prasarana pembawa air baku Gunung Cupu tersebut diproyeksikan untuk mensuplai kebutuhan air baku di wilayah Ciamis kota dan sekitarnya (Baregbeg sampai Cijeungjing).
âBenar, proyek ini didanai oleh pusat. Jaringan yang dimulai dari Water Treatment Plant (WTP) Sindangrasa hingga PDAM Ciamis,â ungkapnya.
Terkait keluhan warga Imbanagara, lanjut Endis, pihaknya sudah melakukan pertemuan bersama warga pada Senin Malam. Bahkan, pihak pelaksana, lanjut dia, sudah menyiapkan kompensasi untuk kerusakan yang ditimbulkan oleh pengerjaan terebut. (dk/dn)